Trenggalek (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, melakukan strategi "jemput bola" dalam upaya penuntasan program KTP elektronik, salah satunya dengan menyisir perkampungan dan mengambil data biometrik warga. "Kebijakan jemput bola ini dilakukan karena sampai saat ini masih banyak warga yang belum melakukan perekaman biometrik untuk data KTP elektronik," terang Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto, Kamis. Dengan pola pelayanan aktif dan didekatkan dengan masyarakat tersebut, lanjut Yuli, diharapkan penerapan program KTP elektronik bisa optimal dan tuntas. Program penyisiran sesuai rencana akan dilakukan dinas kependudukan secara bergiliran di 157 desa dan kelurahan se-Kabupaten Trenggalek. Menurut Yuli, dari beberapa kali peenyisiran yang dilakukan, warga yang belum mengikuti program e-KTP tersebut sebagian besar adalah orang yang telah berusia lanjut dan sakit. "Ternyata penyisiran ini mendapatkan sambutan yang cukup baik dari masyarakat, semoga nantinya bisa maksimal dan cepat selesai," ujarnya. Yuli menjelaskan, sesuai dengan prosedur perekaman KTP elektronik, setiap penduduk akan diambil data biometriknya, yakni foto wajah, tanda tangan, iris mata dan 10 sidik jari tangan kiri dan kanan. Sementara untuk memperlancar penyisiran perekaman data KTP-el tersebut, dinas kependuduka bersama pemerintah kecamatan dan desa juga gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing. "Ini penting, karena mulai tahun 2015 nanti, KTP konvensional sudah tidak berlaku lagi," pungkas Yuli Priyanto. Disebutkan, jumlah warga yang belum melakukan perekaman data biometrik untuk KTP elektronik mencapai lebih dari 43 ribu jiwa atau sekitar 7,76 persen. Sedangkan jumlah warga yang telah melakukan perekaman mencapai 513.685 jiwa atau sekitar 92,24 persen. (*)
Pemkab Trenggalek "Jemput Bola" Tuntaskan Program E-KTP
Kamis, 27 Maret 2014 20:14 WIB