Batu, (Antara Jatim) - Aparat kepolisian resort Kota Batu, Jawa Timur, memeriksa para pengelola rafting "Batu Alam Adventure" (BAA) dalam peristiwa yang menewaskan tiga korban saat melakukan olahraga wisata itu di Sungai Brantas. Humas Polres Batu, AKP Yantofan, Minggu mengatakan, mereka yang diperiksa masing-masing adalah Ketua Pengelola BAA, Syaifudin, wakilnya, Musa Husainudin, Bendahara tiket, Slamet Santoso serta Ketua Operasional dan "Guide Setro". Dikatakan Yantofan, pemeriksaa dilakukan terkait tewasnya pengunjung saat melakukan olahraga wisata tersebut di Sungai Brantas. "Kita panggil mereka, khususnya para pengelola rafting, dan kita mintai keterangan terkait peristiwa itu," katanya. Selain para pengelola, Polres Batu juga memeriksa 11 orang untuk dimintai keterangan terkait kejadian itu, yang meliputi rekan korban dan sejumlah saksi lainnya. Dari keterangan para saksi, Yantofan mengaku jika pengelola sudah menjalankan prosedur secara benar sebelum dilakukan olahraga rafting. "Hasil pemeriksaan sementara memang diketahui penyedia jasa sudah menjalankan prosedur yang ditetapkan, namun kita akan tetap mintai keterangan lainnya," katanya. Sementara itu, salah satu ahli olahraga rafting Kota Batu, Anggara mengatakan, kecelakaan dalam rafting bisa terjadi karena keteledoran penggunannya dan tidak patuhnya pengelola dalam menjalankan prosedur. "Dalam peristiwa ini saya tidak mengetahui apa penyebabnya, namun bisa saya pastikan bahwa olahrga rafting itu merupakan jenis olahraga yang aman," katanya. Ia menduga, peristiwa tewasnya pengguna rafting yang terjadi kali ini bisa juga akibat derasnya arus Kali Brantas, sehingga pengguna kehilangan kendali dan terlepas dari perahu. Namun, pihaknya menyayangkan pengelola rafting yang tidak melihat dulu derasnya arus, sehingga bisa memberikan arahan atau membatalkan kegiatan rafting, karena cukup berbahaya. Sebelumnya diberitakan, tiga korban tewas dalam kecelakaan olahraga wisata rafting atau arung jeram di aliran Kali Brantas di wilayah Kota Batu, Jatim, setelah sebelumnya dilaporkan hilang akibat derasnya arus sungai wilayah setempat.*
Polres Batu Periksa Pengelola Rafting
Sabtu, 1 Maret 2014 14:37 WIB