Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengimbau kepada masyarakat di kawasan Gunung Kelud di sejumlah daerah untuk mengikuti arahan petugas dan tidak melaukan penyelamatan dengan metode sendiri ketika mengalirnya lahar dingin. "Masyarakat harus mengikuti arahan-arahan petugas seperti Tim SAR, Polri, TNI dan aparat lain. Jangan berbuat tanpa perintah dari petugas," ujarnya kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Selasa malam. Berdasarkan pantauan Pos Pengamatan Gunungapi Kelud Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, lahar dingin Gunung Kelud mulai mengalir ke Sungai Konto Kabupaten Kediri, Selasa, sekitar pukul 16.00 WIB. Pihaknya berharap semua waspada karena kondisinya sudah pekat dan membawa material-material yang diterjang aliran lahar dingin. Akibat derasnya lahar dingin, lanjut dia, membuat jalur antara Kandangan dan Pare di Kabupaten Kediri terhambat. Sementara itu, sampai hari ini, jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Kelud mencapi sekitar 83 ribu jiwa, di antaranya 39 ribu jiwa berada di Kediri, 25 ribu jiwa berada di Malang, dan 8.000 jiwa lebih berada di Kota Batu, serta sekitar 700 jiwa berada Jombang. "Mereka semuanya dibagi menjadi 210 titik lokasi pengungsian. Untuk kebutuhan, sampai sekarang tetap mengalir dan Pemprov Jatim akan terus memenuhi kebutuhan pengungsi," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul tersebut. Dengan banyaknya pos-pos pantau, pihaknya berharap agar masyarakat tetap berada di pengungsian yang lokasinya berada di lebih dari 10 kilometer dari Gunung Kelud. "Saya juga berharap bahwa pengungsi yang berada di titik-titik tersebut semuanya sudah terpenuhi kebutuhannya. Kalau memang ada yang belum terpenuhi logistiknya saya harap cepat melapor agar bisa segera dikirim, tapi syaratnya tidak berada di dalam 10 kilometer," katanya. (*)
Wagub Imbau Masyarakat Kelud Ikuti Arahan Petugas
Selasa, 18 Februari 2014 23:03 WIB