100 Panitia KBD ITN Malang Diperiksa Polisi
Rabu, 18 Desember 2013 18:42 WIB
Malang (Antara Jatim) - Sedikitnya 100 mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang, Jawa Timur, yang menjadi panitia Kemah Bakti Desa di kawasan Pantai Goa China Kabupaten Malang yang menewaskan mahasiswa baru Fikri Dolasmantya Surya (20) diperiksa pihak kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Malang AJun Komisaris Polisi (AKP) M Aldy Sulaeman, Rabu, mengatakan pemeriksaan terhadap 100 mahasiswa yang menjadi panitia tersebut dilakukan secara serentak. Polres menurunkan sedikitnya 30 orang penyidik gabungan dari Polres dan Polda Jatim.
"Pemeriksaan terhadap panitia Kemah Bakti Desa (KBD) jurusan Planologi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang ini untuk membuka tabir penyebab kematian Fikri ketika mengikuti orientasi studi dan pengenalan kampus (Ospek) mahasiswa baru Oktober lalu," ujarnya.
Satu hari sebelumnya (Senin, 16/12), pihak kepolisian juga memeriksa ratusan peserta KBD di Goa China Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, pada pertengahan Oktober lalu.
Berdasarkan keterangan dari ratusan mahasiswa baru yang menjadi peserta KBD tersebut, memang ada tindak kekerasan yang dilakukan oleh panitia selama berlangsungnya KBD.
Lebih lanjut Aldy mengatakan setelah melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait dan bukti-buktinya telah lengkap, pihak kepolisian akan segera menetapkan tersangka dalam kasus tewasnya Fikri pada saat mengikuti Ospek yang dikemas dalam KBD tersebut.
"Yang pasti kami akan menyelesaikan penyidikan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah tewasnya Fikri tersebut karena kekerasan, kelalaian atau karena penyebab lain. Setelah semua jelas dan bukti-bukti juga kuat, kami baru bisa menetapkan tersangka," tandasnya.
Fikri Dolamastya Surya meninggal pada saat mengikuti Ospek yang dikemas dalam KBD di Pantai Goa China pertengahan Oktober lalu. Jenazah Fikri sempat di bawa ke Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSAA) Malang, namun keluarganya menolak untuk dilakukan otopsi.
Karena kasus kematian Fikri mencuat kembali setelah beredarnya foto-foto kekerasan pada saat pelaksanaan Ospek di media jejaraing sosial. Untuk memastikan penyebab kematian Fikri, pihak kepolisian Kabupaten Malang telah mengirim tim ke daerah asal Fikri di Mataram guna meminta izin keluarga almarhum.
Pihak kepolisian berencana membongkar makam Fikri untuk dilakukan otopsi terhadap jasad Fikri yang telah dimakamkan beberapa saat setelah kejadian (pertengahan Oktober 2013).(*)