Dinas Peternakan Bojonegoro Temukan Kambing Berpenyakit
Kamis, 10 Oktober 2013 13:40 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro, Jatim, Kamis, menemukan kambing kurban yang menderita penyakit mata di lokasi para pedagang, namun tidak menemukan hewan kurban yang menderita penyakit berbahaya.
"Kambing yang menderita penyakit mata tidak berbahaya bagi manusia kalau dagingnya dikonsumsi," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Catur Rahayu K.
Ia menjelaskan pemeriksaan kesehatan hewan kurban dilakukan di sembilan lokasi berkumpulnya hewan kurban yang dijual pedagang.
"Di masing-masing lokasi pedagang hewan kurban ditemukan berkisar 3-4 kambing yang terjangkit penyakit mata," ucapnya.
Menurut dia, hewan kurban yang menderita penyakit mata disebabkan, kambing yang dijual para pedagang ketika dalam perjalanan terkena angin.
"Pencegahannya kami memberikan suntikan vitamin kepada kambing yang menderita penyakit mata," tuturnya.
Masih di sembilan lokasi para pedagang hewan kurban, katanya, tidak ditemukan hewan kurban yang menderita penyakit berbahaya, seperti penyakit "ngorok" atau "Septichaemia epizooticae" (SE) dan "anthrax".
"Meski demikian kita tetap mewaspadai penyakit SE dan Anthrax," jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan kewaspadaan menghadapi penyakit SE dan "Anthrax" yang ada pada sapi juga dilakukan di pos pemeriksaan hewan dari arah Jateng, selain melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang dijual para pedagang di wilayah perkotaan.
Oleh karena itu, katanya, pihaknya akan melakukan kembali pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang dijual para pedagang, Sabtu (12/10).
"Pemeriksaan kesehatan hewan kurban di kecamatan juga dilakukan mantri kesehatan di masing-masing wilayah," ucapnya, menegaskan.
Sesuai data di Dinas Peternakan dan Perikanan setempat, pada Hari Raya Idul Adha tahun lalu jumlah hewan kurban kambing 1.371 ekor dan sapi 9.147 ekor.(*)