Harga Hewan Kurban di Malang Naik
Rabu, 9 Oktober 2013 8:53 WIB
Malang (Antara Jatim) - Harga hewan kurban pada perayaan Idul Adha 1434 Hijriah naik sekitar 30 sampai 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya, kataalah seorang penjual hewan kurban di Kota Malang M Taufik, Rabu.
Taufik dan pedagang hewan kurban lainnya mengkhawatirkan naiknya harga hewan kurban, baik sapi maupun kambing tersebut berdampak pada daya beli masyarakat, katanya
Harga kambing ukuran standar tahun lalu Rp1,5 juta-Rp1,7 juta/ekor, saat ini naik menjadi Rp2 juta hingga Rp 2,5 juta/ekor. Sedangkan harga sapi tahun lalu hanya Rp11 juta-Rp12 juta/ekor, sekarang naik menjadi Rp14 juta-Rp20 juta/ekor, katanya.
Ia mengatakan tahun lalu dirinya bisa menjual hingga 150 ekor kambing dan 15 ekor sapi. Sementara hingga H-5 Idul Adha, kambing yang terjual baru sebanyak 80 ekor dan tujuh ekor sapi.
Namun, lanjutnya, berdasarkan pengelaman tahun-tahun sebelumnya, puncak pembelian hewan kurban oleh masyarakat biasanya pada H-1 Idul Adha. "Mudah-mudahan saja pada H-1, angka penjualan bisa bertambah, paling tidak sama dengan tahun lalu," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Malang Sapto P Santoso mengatakan jumlah penyembeliahn hewan kurban pada Idul Adha tahun lalu mencapai 6.829 ekor, dengan rincian 1.711 ekor sapi dan 5.118 ekor kambing.
Ia berharap mahalnya harga hewan kurban tahun ini tidak akan mempengaruhi niat masyarakat untuk berkurban.
Menyinggung jumlah pedagang hewan kurban di Kota Malang, Sapto mengakui saat ini dirinya masih belum memiliki data riil, sebab masih akan dilakukan inventarisasi sekaligus pemantauan dan pemeriksaan terhadap hewan kurban akhir pekan ini.
Sebab, lanjutnya, pedagang hewan kurban mulai bermunculan pada H-5 hingga H+3 Idul Adha. Sehingga, belum bisa dilakukan pendataan secara detail.
"Meski kami belum punya data riil, kami pastikan perdagangan hewan kurban di daerah ini aman, artinya aman dari berbagai penyakit hewan yang membahayakan, seperti antrax. Tahun lalu penyakit hewan yang kami temui setelah dilakukan pemeriksaan rata-rata adalah penyakit perut," ujarnya, menegaskan.(*)