Malang (Antara Jatim) - Universitas Muhammadiyah Malang menggandeng Universiti Utara Malaysia untuk menghadapi "ASEAN Community" (komunitas ASEAN) yang akan diberlakukan tahun 2015. Jalinan kerja sama antara Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universiti Utara Malaysia (UUM) itu ditandai dengan kunjungan sejumlah mahasiswa dan dosen UUM ke kampus UMM, Rabu. "Kemitraan kedua universitas lintas negara ini hanya sekedar kunjungan akademik, tapi juga pertukaran mahasiswa, penelitian bersama serta penerbitan dan publikasi internasional," kata Pembantu Rektor III Diah Karmiyati. Senada dengan Diah, perwakilan dari UUM Dr Syakiran Akmal Ismail juga mengatakan kerja sama tersebut menyangkut berbagai hal yang bisa menjawab tantangan ketika diberlakukan Komunitas ASEAN 2015. Menurut Syakiran, kerja sama yang diawali dengan kunjungan ke kampus UMM itu bersifat jangka panjang dan target ke depan adalah membangun kajian Asia Tenggara dalam perspektif Komunitas ASEAN. "Selama ini isu Asia Tenggara masih merujuk pada publikasi dari negara-negara barat yang seharusnya otoritas isu-isu Asia Tenggara adalah kita (negara-negara anggota ASEAN). Jika kita bisa mengambil peran itu, maka publikasi yang kita lakukan dapat mempengaruhi isu internasional," tegasnya. Selain acara penyambutan resmi dan presentasi dari masing-masing perwakilan perguruan tinggi terkait kegiatan akademik dan kajian penelitian, acara dilanjutkan dengan keliling kampus dan berkeliling Malang raya untuk mengenalkan budaya dan kerajinan asli wilayah Malang raya. Dari kampus UMM diwakili oleh PR III Diah Karmiyati, Asisten Rektor Bidang Kerja Sama Luar Negeri Suparto, Dekan FISIP UMM Dr Asep Nurjaman dan Ketua Program Sosiologi Pascasarjana Dr Vina Salviana. Sementara utusan dari UUM adalah tiga dosen dan 14 mahasiswa. Tiga dosen UUM itu adalah Dr Suyatno, Nur Syakiran Akmal Ismail PhD dan Mokhtafizam Mokhtar. Seperti halnya Komunitas Uni Eropa, Komunitas ASEAN akan diberlakukan 2015. Kementerian Luar Negeri juga telah melakukan sosialisasi, bahkan membuka studi ASEAN di sejumlah kampus, termasuk di Universitas Brawijaya (UB) Malang. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2003 di Bali, komunitas ASEAN tersebut baru akan diberlakukan pada tahun 2020, namun dimajukan menjadi 2015. Sebab, komunitas ASEAN tersebut bisa berjalan beriringan dengan tujuan pembangunan millenium (MDGs) serta mengimbangi kekuatan ekonomi China dan India yang berkembang pesat.(*)
UMM Gandeng UUM Hadapi "ASEAN Community"
Rabu, 2 Oktober 2013 18:43 WIB