Trenggalek (Antara Jatim) - Universitas Airlangga Surabaya bersama Australia-Indonesia Partnership for Decentralization (AIPD) melakukan penelitian terhadap pemanfaatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Trenggalek tahun 2009 hingga 2011. "Kami memang ingin anggaran yang dialokasikan dalam APBD tersebut memberi manfaat yang besar kepada rakyat, karenanya ketika AIPD ingin mengadakan penelitian langsung kami setujui," kata Bupati Trenggalek, Mulyadi WR di sela-sela acara konsultasi publik "Public Expenditure and Revenue Analysis (Pera)" di Trenggalek, Selasa. Mulyadi mengatakan hasil analisa APBD tersebut bakal digunakan sebagai masukan serta penyemangat kinerja seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Menurutnya, apapun hasil yang direkomendasikan tim peneliti akan menjadi salah satu perhatian pemerintah kabupaten Trenggalek dalam merumuskan APBD tahun depan. Mulyadi mengakui tidak semua SKPD memiliki kinerja maupun penganggaran yang bagus, sehingga pihaknya sangat terbuka terhadap kritik maupun masukan yang diberikan oleh pihak luar, terutama para akademisi. Sementara itu, dalam konsultasi publik yang dihadiri sejumlah kepala dinas, Bappeda serta perwakilan AIPD tersebut, tim peneliti dari Bakti Unair memaparkan hasil penelitiannya terhadap APBD Trenggalek tahun 2009-2011. Dalam penjelasannya, salah satu peneliti Unair, Wasilaturrahma, mengatakan penganggaran di sejumlah SKPD memiliki kelebihan dan kekurangan, baik dalam bidang infrastruktur, kesehatan maupun pendidikan. "Sebagai contoh, besarnya alokasi anggaran di Dinas Pendidikan mulai berdampak terhadap kemajuan pendidikan di Trenggalek, tapi ada beberapa poin yang harus ditingkatkan, seperti angka melek huruf yang masih di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur," katanya. Dikonfirmasi terpisah, perwakilan AIPD di Trenggalek, Puji Handi, berharap penelitian APBD tersebut dapat mendorong pemerintah daerah untuk memperbaiki sejumlah pos anggaran yang dinilai tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Pihaknya menambahkan, Kabupaten Trenggalek adalah salah satu daerah yang perlu mendapat dorongan dari berbagai pihak agar anggaran APBD-nya lebih prorakyat. "Bukan rahasia umum, di Trenggalek ini jumlah anggaran untuk pegawainya lebih tinggi dibanding belanja lain, termasuk pendidikan, infrastruktur maupun kesehatan. (*)
Universitas Airlangga dan AIPD Teliti APBD Trenggalek
Selasa, 24 September 2013 21:16 WIB