Surabaya (ANTARA) - Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) mengungkap mayoritas mahasiswa baru kewalahan dalam mengikuti perkuliahan, khususnya di tahun pertama dan kedua.
Wakil Ketua Majelis Senat Akademik PTNBH Prof. Dr. Syafrizal SY menilai terjadi kesenjangan antara sistem pendidikan dasar dan menengah dengan perguruan tinggi.
"Kami menjadikannya sebagai isu utama dalam pembahasan Majelis Senat Akademik PTNBH," katanya saat dikonfirmasi di Surabaya, Jumat.
Majelis yang beranggotakan perwakilan senat dari 24 perguruan tinggi negeri tersebut turut mengundang pejabat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah maupun Pendidikan Tinggi.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah serta Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi telah mengonfirmasi kehadirannya.
Syafrizal menyatakan, melalui Forum yang berlangsung di Surabaya sejak 19 Juni 2025, Majelis Senat Akademik PTNBH siap merekomendasikan perbaikan kurikulum yang mendorong tercukupinya bekal siswa selama menempuh pendidikan dasar dan menengah agar tidak kewalahan saat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
"Jangan sampai nanti bekal akademiknya itu kurang, sehingga mahasiswa baru yang pindah dari SMA kewalahan dalam melanjutkan studinya di perguruan tinggi," tuturnya.
Majelis Senat Akademik PTNBH melihat indikasi berdasarkan prestasi akademik para mahasiswa baru yang mayoritas di tahun pertama hingga kedua perkuliahan nilainya kurang sesuai dengan harapan perguruan tinggi.
"Dari forum pembahasan ini, Majelis Senat Akademik PTNBH juga siap memperbaiki sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru," ucap Syafrizal.