Jakarta (ANTARA) - Bintang Indiana Pacers Tyrese Haliburton dikonfirmasi mengalami cedera tendon Achilles kanan dalam pertandingan Game 7 Final NBA melawan Oklahoma City Thunder, dan dipastikan akan absen dalam jangka waktu yang lama.
Kabar ini diumumkan secara resmi oleh tim pada Senin (23/6) waktu setempat dengan hasil MRI menunjukkan bahwa Haliburton mengalami robekan pada tendon Achilles dan dijadwalkan menjalani operasi di New York pada hari yang sama.
Meskipun tim belum memberikan kepastian durasi pemulihan, ia diperkirakan akan absen sepanjang musim 2025–2026.
Cedera parah tersebut terjadi dengan sisa waktu 4 menit 55 detik pada kuarter pertama. Haliburton tiba-tiba terjatuh tanpa kontak saat mencoba menembus pertahanan Thunder. Ia langsung memukul lantai keras-keras sambil meringis kesakitan, sementara rekan-rekannya segera mengelilinginya.
"Semua hati kami langsung jatuh," ujar Pelatih Kepala Pacers Rick Carlisle dikutip dari laman NBA.
Haliburton tidak mampu menapakkan kaki kanan ke lantai dan dibawa keluar lapangan dengan wajah tertutup handuk. Ia menghabiskan sisa pertandingan di ruang ganti bersama keluarga, menyaksikan perjuangan Pacers yang akhirnya kalah 91–103 dan gagal meraih gelar juara pertama mereka.
Ironisnya, Haliburton sudah mengalami cedera betis sejak Game 5 namun tetap memaksa bermain hingga Game 7.
Bahkan sehari sebelum pertandingan penentuan, ia mengakui kakinya masih terasa kaku dan nyeri, namun tetap bertekad tampil demi tim.
Pemain berusia 25 tahun itu mencuri perhatian sepanjang playoff musim ini. Ia mencatatkan rata-rata 17,7 poin dan memimpin liga dengan 9 assist per pertandingan dengan akurasi tembakan 46 persen. Total 197 assist-nya menjadi rekor baru sepanjang sejarah Pacers dalam satu babak pascamusim.
Lebih dari itu, Haliburton mencatatkan sejarah sebagai pemain pertama dalam sejarah NBA yang berhasil mencetak tembakan penentu atau penyama skor di detik-detik akhir dalam empat babak playoff berbeda pada satu musim.
"Dia menciptakan salah satu performa individu terbaik sepanjang sejarah playoff NBA, penuh dengan drama dari satu laga ke laga lain," kata Carlisle.
"Dan dia melakukannya sebagai satu dari 17 pemain. Itu hal yang indah darinya, meskipun dia luar biasa, dia selalu menjadikan ini tentang tim," ujar Carlisle.