Surabaya (AntaraJatim) - USAID PRIORITAS (Prioritizing Reform Innovation and Opportunities for Reaching Indonesian Teachers, Administrators and Students) Jawa Timur mendatangkan tiga guru SMP/MTs untuk melatih 55 dosen paedagogi dari tujuh universitas pencetak guru tentang cara mengajar siswa SD-SMP. "Provincial Coordinator" USAID PRIORITAS Jatim, Silvana Erlina, kepada Antara di Surabaya, Kamis, menjelaskan pelatihan "Manajemen Berbasis Sekolah untuk Dosen Paedagogi" itu dilaksanakan di Batu pada 24-26 Juni. "Kegiatan itu bertujuan mengenalkan praktik-praktik yang baik dalam pre-service training maupun in-service training yang dikembangkan oleh Program USAID PRIORITAS kepada para dosen paedagogi, sehingga mereka dapat menularkan kepada mahasiswanya yang akan menjadi calon guru," katanya. Ke-7 universitas adalah Universitas Negeri Surabaya (15 dosen), IAIN Sunan Ampel Surabaya (15), Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (5), Universitas Unversitas PGRI Madiun (5), STAIN Ponorogo (5), STAIN Tulungagung (5), dan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya (5). "Pelatihan itu sangat menarik, karena Kepala Sekolah SMP 3 Sidoarjo Drs Hartoyo MPd, Kepala MTs Nurul Huda Sidoarjo Drs Misbahuddin, dan Guru SMPN 4 Sidoarjo Dwi Indah Sri Astutik SPd membagikan pengalaman-pengalaman terbaik mereka selama menjalankan Manajemen Berbasis Sekolah di sekolah masing-masing," katanya. Salah satu peserta yang hadir yakni Siti Nurul Hidayati dari FMIPA UNESA menilai pelatihan itu sangat perlu untuk dosen karena selama ini dosen pencetak guru sangat jarang yang turun langsung ke sekolah. "Banyak dosen yang bisa mengajar, namun aplikasi keilmuannya secara langsung di lapangan belum teruji. Saya senang menjadi peserta pelatihan ini karena saya bisa menimba ilmu dari narasumber guru dan kepala sekolah yang mengalami langsung rutinitas manajemen sekolah setiap hari, menghadapi permasalahan di sekolah dan bisa mencari solusinya," komentar Nurul Hidayati. Sebelumnya, USAID PRIORITAS Jatim juga telah menggelar Pelatihan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dan Pembelajaran Kontekstual untuk 100 dosen dari perguruan tinggi pencetak guru di Surabaya pada 2-7 Juni 2013. Para dosen paedagogi dari PGSD dan PGMI itu mengikuti pelatihan dengan antusias. Banyak pengalaman menarik yag didapatkan peserta selama pelatihan, salah satunya adalah saat peserta harus melakukan praktik mengajar langsung di kelas. Para dosen terbiasa berhadapan dengan mahasiswa, namun kali ini mereka harus mengajar siswa SD dan SMP. Tentu saja pengalaman ini belum pernah mereka alami sebelumnya. Banyak kesan tak terlupakan dari para peserta. "Mengajar siswa SD atau SMP itu ternyata tidak mudah," kata Sutrisno Sahari SPd MPd dari Universitas PGRI Kediri yang melakukan praktik mengajar di SD Hang Tuah X Juanda Sidoarjo tentang pengalamannya. Bahkan, didampingi "Teacher Training Institute Junior Secondary" USAID PRIORITAS Jatim M Najid, Sutrisno mengaku persiapan mengajarnya berantakan karena Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat tidak bisa dilaksanakan. "Saya sempat putus asa dan ingin mundur, namun fasilitator memberi saya motivasi agar saya meneruskan kegiatan mengajar. Saya bersyukur akhirnya saya malah bisa melaksanakan pembelajaran di luar kelas diikuti oleh siswa dengan semangat tinggi," katanya. (*)
Berita Terkait
USAID closure opens opportunity for Indonesia to be donor country
7 Maret 2025 14:27
Health minister seeks other donor countries amid USAID closure
6 Februari 2025 15:35
Risma jajaki peluang dengan AS latih guru untuk sindrom down
12 Oktober 2023 17:37
Pemkab dan pengusaha Banyuwangi bentuk forum "TSP" tangani stunting
10 Februari 2023 14:40
Pemkab kerja sama USAID tekan kasus pernikahan dini di Sumenep
18 Oktober 2022 19:50
Kemitraan Indonesia dan AS melalui program "Clean Cities, Blue Ocean"
28 Juli 2022 11:58
Pemkab Kediri gandeng USAID tekan kematian ibu dan bayi
25 Juli 2022 06:06
USAID dukung Pemkab Banyuwangi perkuat upaya turunkan stunting
15 Juli 2022 22:09
