Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mendapatkan dukungan dari Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (United States Agency for International Development/USAID) untuk penguatan tata kelola pemerintahan.
Melalui program Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien, dan Kuat (ERAT) USAID akan membantu pemkab melakukan pendampingan sejumlah program yang tengah dijalankan Banyuwangi, seperti penguatan layanan satu data, peningkatan indeks pendidikan masyarakat (IPM), serta penurunan angka stunting.
"Bantuan yang diberikan ini menyesuaikan dengan kebutuhan kondisi daerah. Dalam kerja sama ini, mulai 2023-2026 tim USAID ERAT akan memberikan pendampingan dan bantuan teknis kepada jajaran pemkab untuk penguatan tiga hal tersebut," ujar Koordinator Provinsi USAID ERAT Dina Limanto dalam keterangan tertulis diterima ANTARA di Banyuwangi, Jumat.
USAID ERAT merupakan program kerja sama pemerintah Amerika Serikat bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk meningkatkan tata kelola pemerintah daerah. Selain Banyuwangi, program USAID ERAT juga dilaksanakan di 29 kabupaten/kota di 6 Provinsi se-Indonesia.
Menurut Dina, dipilihnya Banyuwangi karena telah memenuhi sejumlah indikator yang telah ditetapkan. Di antaranya inovasi, tingkat IPM, dan leadership.
"Kami menilai Banyuwangi sudah leading. Inovasinya sangat beragam sehingga diharapkan lewat program yang kita garap bersama ini akan memantik ide-ide inovasi baru di Banyuwangi dan bisa direplikasi daerah lain," katanya.
Pada tahap awal, tim USAID ERAT telah ke Banyuwangi dalam rangka melaksanakan konsultasi teknis bersama sejumlah OPD dan pemangku kepentingan setempat mengenai selama empat hari di Banyuwangi, 4-7 Juli 2022.
"Lewat konsultasi teknis ini, kami menggali sejumlah permasalahan. Sehingga kami bisa mencarikan solusi dan memberikan pendampingan yang tepat," kata Dina.
Selama program berlangsung, USAID ERAT akan memberikan bantuan berupa pendampingan teknis peningkatan kapasitas SDM.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik dukungan pemerintah pusat bersama USAID ERAT ini.
"Terima kasih pemerintah pusat yang terus mendukung pengembangan Banyuwangi. Kami berharap dengan dukungan USAID ERAT ini efektifitas tata kelola dan layanan publik di Banyuwangi semakin meningkat," ujarnya.
Menurut Ipuk, selama ini Banyuwangi telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting. Salah satunya melibatkan peran kader PKK dan pendamping keluarga untuk menyisir potensi stunting dari hulu. Mulai memberikan edukasi bagi pasangan calon pengantin, ibu hamil/menyusui, hingga pengawasan balita.
Untuk mengerek IPM, Banyuwangi juga melakukan banyak inovasi seperti gerakan daerah angkat anak muda putus sekolah (Garda Ampuh), Siswa Asuh Sebaya (SAS), pemberian uang saku/transpor bagi pelajar kurang mampu, hingga beasiswa bagi warga miskin.
"Semua kami lakukan gotong royong lintas sektoral," kata Ipuk. (*)