Hasyim Muzadi Serahkan Dualisme Dukungan ke Khofifah
Selasa, 18 Juni 2013 19:06 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi menyerahkan sepenuhnya urusan teknis tentang dualisme dukungan dua partai politik kepada Khofifah Indar Parawansa dan Herman Sumawiredja selaku kandidat dalam Pilkada Jatim 2013.
"Untuk urusan teknis, termasuk dualisme dukungan partai politik nonparlemen, saya menyerahkan kepada kandidat. Saya yidak menyampuri urusan teknis seperti itu," ujarnya kepada wartawan di sela nonton bareng film Sang Kiai di Surabaya bersama Khofifah dan pengurus Muslimat NU, Selasa.
Sampai saat ini, dua partai politik nonparlemen, yakni Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) dan Partai Kedaulatan (PK) masih diverifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim untuk diputuskan mana yang sah dan berhak mendukung salah satu pasangan, apakah Khofifah-Herman atau Soekarwo-Saifullah Yusuf.
Hasyim Muzadi yang merupakan tim senior pasangan Khofifah-Herman mengaku dirinya hanya mengurusi masalah keumatan dan lebih bersifat makro.
Lantas, bagaimana jika Khofifah tidak lolos dalam pleno penetapan pasangan calon? Mantan calon wakil presiden pendamping Megawati Soekarnoputri dalam Pemilihan Presiden 2004 tersebut enggan berkomentar karena belum tahu yang akn diputuskan ke depan.
"Saya tidak bisa membayangkan dulu bagaimana langkahnya, karena hal itu kan memang belum terjadi. Kalau sudah terjadi, baru dipikirkan," kata dia.
Hasyim Muzadi mengaku, pihaknya tetap akan berusaha dan menyerahkan lobi-lobi kepada tim hukum Khofifah terkait permasalahan dukungan parpol nonparlemen.
"Kami tetap berusaha, dan itu bukan soal optimistis atau pesimistis. Saya minta KPU Jatim bekerja pada bidangnya masing-masing secara proporsional dan tidak melakukan dengan beban ganda," katanya.
Sementara itu di tempat yang sama, Khofifah Indar Parawansa tetap optimistis bisa lolos. Ia mengaku saat ini sudah ada tim yang dibentuk dan mengurusi segala macam persyaratan yang diperlukan oleh KPU dalam rangka verifikasi calon Gubernur Jawa Timur periode 2014-2019.
"Saya yakin bisa lolos karena saya selalu berpedoman pada hadis Qudsi yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW secara langsung tanpa perantara malaikat, yang bunyinya Allah itu percaya dengan sangkaan hamba-Nya," kata dia.
Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut mengungkapkan, dirinya tetap konsentrasi melayani dan menyapa umat. Segala tugas tentang adminitrasi dan teknis, sehingga dirinya tidak perlu terjun langsung. (*)