Bojonegoro (Antara Jatim) - "Semasa kecilnya KH Hasyim Muzadi kesukaannya susu sapi," kata Ny. Siti Fatimah (82) warga Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang masih keluarga dengan KH Hasyim Muzadi, di Bojonegoro, Sabtu.
Hanya saja, menurut dia, mengenang KH Hasyim Muzadi yang wafat Kamis (16/3), Abah Hasyim tidak terlalu suka makanan, sehingga ketika kecil kelihatan kurus.
"Dia (Hasyim Muzadi) mintanya makanan, misalnya, telur, atau kacang, selalu banyak. Tapi makanan yang diminta itu tidak pernah dimakan, ya jadinya kurus," tuturnya.
Ia menjelaskan pernah satu rumah dengan KH Hasyim Muzadi, ketika dirinya masih usia sekitar 7 tahun karena orang tuanya meninggal dunia.
Dirinya bisa berada di keluarga Hasyim Muzadi karena masih keluarga satu kakek dengan KH Hasyim Muzadi yaitu Abu Bakar Wustho.
"Saya meninggalkan keluarganya di Bangilan karena menikah ketika KH Hasyim Muzadi sudah besar belajar di Ponpes Gontor," jelas dia.
"Mbah Hasyim Muzadi sering ke Bojonegoro untuk menjenguk mbah Siti Fatimah karena dianggap keluarga tertua. KH Hasyim Muzadi terakhir menjenguk Mbah Siti Fatimah setahun lalu," kata Jimy Agus Wahyudi, salah seorang cucu Siti Fatimah.
Bahkan, menurut dia, KH Hasyim Muzadi juga sering ke Bojonegoro, juga pernah menginap di rumah adiknya di Bojonegoro selama dua pekan.
"Tidak ada masyarakat yang tahu kecuali keluarga," ucapnya.
Selain itu, kata dia, kelurga yang berasal dari satu kakek dari KH Hasyim Muzadi yaitu Abu Bakar Wustho rutin setiap tahun menggelar reuni di Desa Bangilan, Kecamatan Bangilan, Tuban.
"Biasanya KH Hasyim Muzadi selalu datang dalam acara reuni keluarga yang datang dari berbagai daerah di Indonesia," ucapnya, menambahkan.
Keluarga KH Hasyim Muzadi lainnya yang menetap di Surabaya Fajrul Hakam Chozin, menambahkan KH Hasyim Muzadi di mata keluarga merupakan sosok yang humoris selain menguasai ilmu logika.
Oleh karena itu, kata dia, KH Hasyim Muzadi bisa diterima berbagai golongan masyarakat, seperti kelompok FPI yang diketuai Muhammad Rizieq Shihab.
Ia juga mencontohkan KH Hasyim Muzadi pernah menjawab pertanyaan anggotanya yang membandingkan kepemimpinannya di NU selalu ribut, sedangkan NU semasa dipimpin Gus Dur tidak pernah ribut.
"Gus Dur dulu memimpin orang seperti saya. Kalau sekarang saya memimpin orang seperti kamu-kamu ini, ya NU selalu ribut," ucap Chozin menirukan ucapan KH Hasyim Muzadi. (*)