Presiden Ajak Cucunya Kunjungi Kapal "Rainbow Warior"
Jumat, 7 Juni 2013 11:07 WIB
Oleh Muhammad Arief Iskandar
Jakarta (Antara) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono, dan cucunya Almira Tunggadewi Yudhoyono serta menantunya Anisa Pohan, meninjau kapal yang dioperasikan para aktivis lingkungan Greenpeace, "Rainbow Warior III" di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat pagi, sekitar pukul 09.20 WIB.
Dalam kesempatan itu Presiden menggunakan safari warna biru, didampingi Ibu Ani yang juga mengenakan pakaian biru, sementara Aira menggunakan baju batik merah muda.
"Untuk lingkungan kita, untuk lingkungan dunia, untuk anak cucu di masa depan," kata Presiden di geladak kapal kepada para wartawan peliput yang berada di dermaga, samping kapal.
Rombongan Presiden tiba di terminal Penumpang Nusantara Pura 1, sekitar pukul 09.20 WIB. Presiden disambut oleh Direktur Eksekutif Green Peace Internasional Kumi Naddo bersama Gubernur Jakarta Jokowi. Kemudian mendengarkan paparan dari Greennpeace sebelum meninjau kapal Rainbow Warior.
Sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II hadir dalm acara tersebut, diantaranya Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Perikanan Sharif Cicip Soetardjo, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Menteri Lingkungan Hidup Belthazar Kambuaya serta Menteri Perhubungan EE Mangindaan.
Kapal Rainbow Warior berlabuh di Tanjung Priok Kamis (6/6), setelah pelayaran dari Papua. Kapal para aktivis lingkungan ini memiliki misi utama kampanye pelestarian keanekaragaman hayati di laut dan di darat Indonesia.
Kedatangan kapal ini disemarakkan dengan pameran lingkungan di Tanjung Priok. Kapal ini akan dibuka secara umum tanggal 8-9 juni 2013, guna mendorong kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Rainbow Warrior merupakan satu dari tiga buah kapal yang digunakan Greenpeace untuk menjalankan aksinya menentang perusakan lingkungan saat ini. Dua kapal lainnya, Arctic Sunrise dan Esperanza beraksi di belahan Bumi utara hingga ke kutub.
Rainbow Warrior III merupakan reinkarnasi dari kapal yang dioperasikan Greenpeace dengan nama yang sama. Kapal pertama Rainbow Warior ditenggelamkan dengan bom di pelabuhan Auckland, Selandia Baru, pada 10 Juli 1985, saat menentang percobaan nuklir Prancis yang dilakukan di Pulau Muroroa, sekitar Polynesia.
Untuk menggantikannya, Greenpeace mengoperasikan Kapal Rainbow Warior II pada 1989 dan diistirahatkan pada 2011. Rainbow Warior II telah mengunjungi Indonesia tiga kali pada 2004, 2005 dan 2007. (*)