Komunitas "Marriage Encounter" Jalan Sehat Pasutri
Kamis, 6 Juni 2013 16:11 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Ratusan anggota Komunitas "Marriage Encounter" (ME) Distrik IV Surabaya, menggelar jalan sehat dengan peserta formasi pasangan suami istri dalam rangka memperingati lustrum ke-7, Kamis.
"Kegiatan ini sebagai bentuk pertemuan antaranggota komunitas dan sebagai tempat saling berkumpul. Dengan kegiatan ini diharapkan semakin mempererat persaudaraan," ujar Ketua Panitia Titin-Suhendi di lokasi kegiatan, Halaman Gereja Katolik Santo Yakobus Citra Raya Surabaya.
Tidak hanya jalan sehat, kegiatan sosial lainnya juga digelar, seperti bazar murah dan pelayanan kesehatan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia. Pasangan suami istri tersebut berharap kegiatan-kegiatan ini bermanfaat dan membawa dampak positif.
Dalam kegiatan tersebut, hadir juga Diknas "Marriage Encounter" Indonesia, Pasutri Endang-Agung. Jalan sehat melintasi rute sekitar 5 kilometer di dalam kompleks Citra Raya Surabaya.
"Kebetulan tahun ini kami menggelar dua kali acara. Kegiatan serupa akan dilaksanakan pada November depan dan kemungkinan lokasinya berbeda," kata pasutri yang sudah 10 tahun lebih menjadi anggota "Marriage Encounter" Distrik IV tersebut.
Ia menjelaskan, Komunitas "Marriage Encounter" merupakan sebuah wadah bagi suami istri yang sudah lebih dari lima tahun menjalani hidup berumah tangga.
"Anggota kami tidak hanya Jemaat Katolik saja, tapi ada juga muslim, hindu, budha, dan sebagainya. Ya, bisa dikatakan lintas agama. Hal ini karena tujuan kami adalah bersama-sama demi terciptanya keluarga harmonis sepanjang masa," kata Suhendi.
Para anggota komunitas ini, lanjut dia, biasanya sebulan sekali bertemu di sejumlah gereja berbeda untuk saling komunikasi dan berdiskusi persoalan keluarga dengan pendampingan seorang pembimbing.
Tidak hanya di Jatim, Komunitas "Marriage Encounter" juga ada di beberapa provinsi lainnya, serta di sejumlah negara-negara di dunia. Program utamanya sama, yakni pembinaan keluarga menjadi lebih harmonis.
"Kebetulan di Indonesia distriknya 1-4, dan jumlahnya mencapai puluhan ribu pasutri. Kami juga tetap berkomunikasi, berkonsultasi dan berkoordinasi dengan distrik-distrik lainnya di beberapa negara," katanya.(*)