Pemkab Pamekasan Minta Pertamina Gelar Operasi Pasar
Rabu, 29 Mei 2013 19:05 WIB
Pamekasan (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, meminta Pertamina menggelar operasi pasar untuk mengatasi mahalnya harga elpiji tabung 3 kilogram di wilayah itu.
Menurut Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Pamekasan Djumhari Gani, Rabu, mahalnya harga elpiji tabung 3 kilogram yang mencapai Rp20 ribu di pasaran Pamekasan, membutuhkan peran aktif dari pemerintah pusat.
"Semua bentuk kebijakan soal elpiji bersubsidi itu kan dari pemerintah pusat. Daerah hanya sebatas pelaksana saja," katanya menjelaskan.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap agar pemerintah pusat segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi kelangkaan elpiji di Pamekasan. Apalagi kasus serupa juga terjadi di tiga kabupaten lain di Pulau Madura, yakni Kabupaten Sumenep, Sampang dan Bangkalan.
Ia menuturkan sebenarnya operasi pasar sudah pernah dilakukan pemerintah pada kasus kelangkaan elpiji pertama, yakni pada awal tahun 2013. Ketika itu sebanyak 8.500 tabung elpiji 3 kilogram disalurkan dalam operasi pasar dan terbukti tidak ada kelangkaan lagi.
"Solusinya menurut saya, memang harus dilakukan operasi pasar. Sebab apapun upaya yang kami lakukan tanpa adanya kebijakan dari pemerintah pusat akan percuma karena kendali kebijakan elpiji ini memang ada di pemerintah pusat," katanya.
Saat ini harga elpiji tabung 3 kilogram di Kabupaten Pamekasan berkisar antara Rp18 ribu hingga Rp20 ribu.
Di sejumlah kecamatan, seperti di sebagian wilayah di Kecamatan Proppo, Palengaan dan Kecamatan Pegantenan, harga elpiji sudah Rp20 ribu per tabung.
"Kalau di rumah saya di Desa Blumbungan hanya Rp18 ribu per tabung. Tapi barangnya sulit. Kadang harus mencari ke kota," kata Salimah, seorang pedagang nasi di pasar Kolpajung. (*)