"AWCB": Fenomena Jakarta-Jateng Sulit Terulang di Jatim
Rabu, 29 Mei 2013 14:48 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Aliansi Wong Cilik Bersatu (AWCB) menilai fenomena pemilihan kepala daerah yang terjadi di DKI Jakarta dan Jawa Tengah sulit terulang di Jawa Timur, karena berbeda karakter kandidat masing-masing daerah.
"Di Jakarta dan Jawa Tengah, kandidat yang dimunculkan, khususnya dari PDI Perjuangan, sangat berbeda dengan di sini. Dalam pilkada, sosok kandidat seseorang sangat menentukan," ujar Ketua Umum AWCB Nugroho, kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, sosok Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi sangatlah luar biasa, dan terbukti mampu membalikan prediksi semua pihak. Sedangkan, Ganjar Pranowo di Jawa Tengah sangat terkenal ramah dan menghormati semua lapisan, baik di tingkat politik maupun masyarakat umum.
"Warga sudah sangat cerdas untuk menentukan pemimpinnya kelak. Sebelum pilkada digelar, sudah terlihat bahwa warga Ibu kota dan Jawa Tengah menginginkan perubahan karena tidak puas dengan kepemimpinan gubernur lama," tuturnya.
Ia mengungkapkan, fenomena itu berbeda dengan penduduk Jawa Timur yang sampai sekarang masih puas dengan kepemimpinan duet gubernur dan wakil gubernurnya. Apalagi, lanjut dia, Soekarwo dan Saifullah Yusuf tidak pisah, yang menandakan tidak ada konflik antarkeduanya selama lima tahun memimpin.
Pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf diprediksi tetap mendapat simpati dari kalangan "wong cilik". Hal ini karena gubernur dan wakilnya tidak pernah mencederai komitmennya pada masyarakat Jatim.
"Masyarakat masih senang terhadap kepemimpinan Soekarwo-Saifullah Yusuf. Sebab selama ini, warga sudah merasakan pembangunan dan kesejahteraan dari kepemimpinan keduanya," kata Nugroho.
Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Sirmadji dalam beberapa kali kesempatan mengatakan bahwa bukan hal yang tidak mungkin mengalahkan calon pejabat kini dalam sebuah pilkada.
"DKI Jakarta dan Jawa Tengah menjadi bukti bahwa calon 'petahana' tidak selamanya menang lagi. Begitu juga di Pilkada Jatim, bukan tidak mungkin akan sama dengan kedua daerah itu," tukasnya.
Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut juga mengaku akan meniru dan menggunakan cara pemenangan kandidat asal PDI Perjuangan di Jakarta dan Jawa Tengah. Meski didukung koalisi partai politik dalam jumlah cukup besar, Sirmadji optimistis kandidat yang diusung partainya tetap akan keluar sebagai pemenang.
"Rumus kemenangan di Pilkada DKI Jakarta dan Jawa Tengah akan diterapkan di Jatim. Bahkan, orang-orang tim sukses di balik kemenangan Jokowi-Ahok dan Ganjar Pranowo-Heru akan diboyong ke Jatim. Ini bentuk persatuan dan gotong royong yang dimiliki PDI Perjuangan," ujarnya.(*)