Disnakertransos Bojonegoro Siap Pulangkan TKI Di Korsel
Jumat, 12 April 2013 14:55 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Disnakertransos Bojonegoro, Jatim, menyatakan siap memulangkan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal daerahnya di Korea Selatan (Korsel) kalau memang situasi politik memanas, juga didukung Pemerintah mengenai kepulangan TKI.
"Kita siap saja memulangkan TKI asal Bojonegoro kalau memang Pemerintah mengeluarkan kebijakan TKI di Korsel harus pulang," kata Kasi Informasi Pasar, Bursa Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertransos Bojonegoro Sugi Hartono, Jumat.
Ia menyebutkan jumlah TKI di daerahnya yang bekerja di Korsel hanya sekitar 300 TKI yang merupakan tenaga kerja terampil di sejumlah perusahaan.
"Rata-rata TKI asal Bojonegoro yang bekerja di Korsel merupakan tenaga kerja terampil, misalnya bekerja di perusahaan besar sebagai operator. Rata-rata TKI yang bekerja di Korsel harus melalui tes kelayakan sesuai kebutuhan perusahaan di Korsel," jelas dia.
Dihubungi terpisah, seorang TKI asal Bojonegoro Hendri Al Qodri mengatakan bersama dua temannya yang bekerja di Korsel sudah sepekan lalu kembali ke Tanah Air.
Namun, lanjut dia, kepulangannya ke Tanah Air itu bukan karena khawatir kondisi politik yang memanas, tapi karena pekerjaannya di Korsel sudah rampung.
"Saya bekerja di sebuah perusahaan Jepang dengan lokasi pekerjaan di Seoul. Saya bekerja di sana sekitar 3,5 bulan. Kalau kemudian pulang ke Tanah Air bukan takut, tapi memang pekerjaan saya sudah rampung," jelas dia.
Selama bekerja di Korsel, ia mengaku banyak berjumpa dengan TKI dari berbagai daerah terutama asal Jatim, seperti Surabaya dan Ngawi yang juga bekerja di Seoul Korsel ketika bersama-sama bertemu setelah usai sholat Jumat.
Para TKI , lanjut dia, tidak ada yang merasa resah atau takut dengan ketegangan yang terjadi antara Korsel dengan Amerika Serikat melawan Korea Utara (Korut).
"Meskipun TKI tahu senjata berat Korut sudah dihadapkan ke Seoul, mereka biasa-biasa saja. TKI di sana tidak ada yang berniat pulang ke Tanah Air, sebab mereka berangapan langkah Korut hanyalah untuk mencari pengaruh," ujarnya.
Di Surabaya, Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Bina Penta) Kemnakertrans DR Reyna Usman menegaskan bahwa pemerintah siap mengevakuasi 30.000 TKI yang ada di Korea Selatan terkait ketegangan di Semenanjung Korea.
"Kami siap melakukan evakuasi terhadap TKI dari negara yang mengalami bencana atau perang, tapi kami masing menunggu perkembangan dari Kemlu, KBRI dan pemerintah setempat," katanya, Kamis (11/4). (*)