Pembahasan TOW Surabaya Buntu
Senin, 25 Maret 2013 21:28 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Pembahasan permasalahan di Terminal Tambak Osowilangun (TOW) yang digelar beberapa kali dan terakhir di Balai Kota Surabaya, Senin kembali mengalami jalan buntu.
Ketua DPD Organda Jatim Mustofa mengatakan pihaknya tidak sepakat dengan rencana Wali Kota Surabaya yang memindahkan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) jurusan pantura secara bertahap dari Terminal Purabaya ke TOW.
"Kami siap meramaikan TOW. Namun, bukan dengan memindah seluruh bus AKAP Pantura," kata Mustofa usai mengikuti pertemuan di Balai Kota Surabaya.
Menurut dia, pihaknya mengusulkan untuk adanya penambahan armada bus AKAP Pantura di TOW. "Ini cara lain untuk bisa meramaikan TOW," katanya.
Cara tersebut, lanjutnya, dilakukan karena pengusaha bus AKAP Pantura akan merugi jika semua bus pindah ke TOW. Dia menceritakan pada awal penggunaan Terminal Purabaya, pihak pengusaha bus AKAP Pantura harus merugi terlebih dahulu selama dua tahun.
"Jadi, pengusaha tidak ingin mengalami kerugian kembali dengan pindah ke TOW. Saya harap wali kota bisa mempertimbangkan dengan baik," ujarnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung merespons dengan akan melakukan kajian terhadap usul yang diajukan DPD Organda Jatim tersebut. Namun, sebenarnya sejak awal pemkot menginginkan agar bus AKAP Pantura pindah ke TOW.
Risma mengatakan bahwa pada 2014 Pelabuhan Tanjung Perak akan dipindah ke Telok Lamong, karena itu perbaikan sistem transportasi di Surabaya Barat harus dilakukan.
Saat ini, lanjutnya, menjamur terminal-terminal bayangan seperti di Jembatan Merah. Jika, tidak diantisipasi, maka bisa mematikan angkot. Bahkan, semua angkutan umum bisa jadi mati ditinggal penumpang.
Menurut dia, pembangunan TOW merupakan respons dari pemkot untuk bisa mendorong perpindahan tersebut dan memperbaiki transportasi. Sehingga, pengaturan transportasi umum harus dilakukan, salah satunya, pemindahan bus AKAP Pantura dari Terminal Purabaya ke TOW secara bertahap.
"Itu agar beban laju kendaraan di Surabaya bisa terpecah. Tidak hanya menuju ke Purabaya. Namun, bisa juga melalui TOW. Yang jelas saya punya keyakinan untuk meramaikan TOW," katanya.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Sachiroel Alim mengatakan pihaknya mendukung upaya pemkot melakukan perpindahan secara bertahab bus AKAP ke TOW.
"Komisi C tidak menyetujui adanya menambahan trayek bus AKAP di TOW sebagaimana usulan Organda Jatim karena itu akan menambah beban kota," katanya.
Alim mengatakan Organda Jatim tidak mengedepankan kepentingan Surabaya. Untuk itu, pihaknya sependapat dengan usulan wali kota agar ke depan lebih konsentrasi TOW menjadi terminal pusat di Surabaya.
"Apalagi nanti ada jalur lingkar barat sudah jadi dengan sendirinya Terminal Purabaya akan mati. Karena lingkar barat ini akan menghubungkan ke Mojokerto. Bahkan Bupati Gresik sudah siap mematikan Terminal Bunder untuk dipindah ke Balong Panggang," katanya. (*)