Lonjakan Penumpang di Terminal Purabaya-TOW Diprediksi Hanya Lima Persen
Senin, 14 Juli 2014 18:30 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Lonjakan penumpang di Terminal Purabaya dan Tambak Osowilangun (TOW) Kota Surabaya pada Lebaran tahun ini diprediksi tidak mengalami kenaikan yang berarti atau hanya sekitar lima persen.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Eddy, Senin, mengatakan hal ini dikarenakan sebagian besar penumpang yang melakukan perjalanan mudik Lebaran sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi.
"Kalau saya perkirakan aling mengalami kenaikan tidak lebih dari lima persen saja. Di Purabaya jumlah penumpang bisa mencapai seratus ribu saja," katanya.
Meski begitu, pihaknya mengaku telah mempersiapkan armada penuh termasuk cadangan dengan rincianya sebanyak 1.700 armada di Terminal Purabaya, dan 1.200 di Terminal Oso Wilangun.
Hal ini, kata dia, pihaknya sudah mempersiapkan semua armada bus AKAP dan AKDP. "Pokoknya kalau ada lonjakan penumpang baru kita keluarkan semua sudah siap," katanya.
Sementara itu, terkait persiapan jajaranya menghadapi momen arus mudik Lebaran, Eddy sudah mengibstruksikan semua petugas Dishub dilarang libur atau cuti selama Lebaran.
"Semua petugas Dishub dilarang cuti atau libur selama lebaran. Ini sudah instruksi dari pusat demi kelancaran arus mudik lebaran," katanya.
Wakil ketua komisi C DPRD Surabaya Simon Lekatompessy menyatakan Dishub perlu memastikan kesiapan layanan di terminal tersebut. Sebab, tanpa ada kesiapan dan layanan yang bagus dari unit pelaksana teknis daerah (UPTD) terminal Purabaya, maka penanganan puncak arus mudik di Purabaya akan kedodoran.
"Dalam menyambut ledakan jumlah penumpang di Purabaya dan TOW, pelayanan harus bagus," katanya.
Politisi asal Partai Damai Sejahtera (PDS) ini menjelaskan, jumlah pemudik tahun lalu mencapai 95.000 orang. Jumlah itu masih banyak dan harus memperoleh layanan yang bagus dari UPTD Purabaya dan TOW.
Ia menyarankan pemenuhan kebutuhan calon penumpang juga sangat penting, seperti penambahan armada bus supaya penumpang tidak telantar menunggu antrean.
"Intinya, kami tidak ingin layanan mudik di Purabaya kedodoran, itu saja," tegasnya. (*)