PMI Malang Butuh 50 Ribu Kantong Darah
Sabtu, 16 Maret 2013 6:59 WIB
Malang (Antara Jatim) - Palang Merah Indonesia Kota Malang selama kurun waktu 2013 membutuhkan berbagai golongan darah sekitar 50 ribu kantong (ampul) untuk menyuplai kebutuhan di sejumlah rumah sakit di wilayah Malang dan sekitarnya.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang Bambang Priyo Utomo, Sabtu mengakui kalau hanya untuk memenuhi kebutuhan warga Kota Malang saja hanya sekitar 20 ribu kantong, namun karena PMI juga menyuplai sejumlah rumah sakit, maka kebutuhannya hampir 50 ribu kantong.
"Distribusi darah dari PMI Kota Malang sebagian besar memang masih untuk Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang, namun sejumlah rumah sakit di Kabupaten Malang, Batu, Blitar, Pasuruan, dan Tulungagung kebutuhan darahnya sebagian juga disuplai sini (Kota Malang)," ujarnya.
Wakil Wali Kota Malang itu mengemukakan, untuk memenuhi kebutuhan darah yang mencapai 50 ribu kantong itu, PMI Kota Malang tidak hanya membuka gerai donor di kantor saja, tapi juga di mal, perguruan tinggi serta menggelar donor darah secara insidentil di instansi-instansi swasta, pemerintah maupun tempat-tempat umum.
Bambang mengemukakan, untuk meningkatkan layanan serta animo dan menjadikan donor darah ini sebagai gaya hidup masyarakat, PMI Kota Malang juga memperluas area kantor dengan membeli gedung baru yang bersebelahan dengan kantor PMI lama di Jalan Buring.
Menurut dia, perluasan kantor PMI lama tersebut menggunakan anggaran swadaya PMI dengan melakukan efesiensi selama beberapa tahun lalu sebesar Rp3,75 miliar.
Dana sebesar itu, lanjutnya, juga diperoleh dari jasa ambulance, pelatihan kepada instansi atau warga umum serta kegiatan lain yang memberikan pemasukan, selain ganti ongkos (pembelian) darah dari PMI, sebab darah yang dibeli masyarakat dari PMI tersebut juga disubsidi karena uang yang masuk tidak sebanding dengan biaya sterilisasi darah dari pendonor.
"Kami berharap dengan adanya kantor dan lokasi baru yang lebih luas dan nyaman ini nanti, layanan pada masyarakat semakin bagus dan animo masyarakat untuk mendonorkan darahnya juga meningkat. Dan, yang penting lagi adalah gaya hidup sehat dengan donor darah akan semakin tertanam pada diri masyarakat," kata Bambang, menegaskan.(*)