PMI Kota Malang Kehabisan Darah O
Selasa, 13 Agustus 2013 7:03 WIB
Malang (Antara Jatim) - Palang Merah Indonesia Kota Malang, Jawa Timur, kehabisan stok darah golongan O, sehingga untuk memenuhi kebutuhan hanya mengandalkan pendonor pengganti dari keluarga pasien yang membutuhkan darah.
Plt Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Malang Enny Sekar Rengganingati di Malang, Selasa, mengakui stok darah golongan O dan AB sudah habis, bahkan golongan darah lainnya, yakni B dan A juga mulai menipis.
"Stok darah golongan AB dan O sudah habis sejak sepekan lalu dan untuk golongan darah A hanya tersisa 101 kantong (ampul) serta B hanya sebanyak 231 kantong," ujar Enny.
Enny mengakui minimnya stok darah di PMI selama Lebaran disebabkan jumlah pendonor makin menurun pada akhir bulan Ramadan hingga hari raya Idul Fitri, padahal kebutuhan darah cenderung stabil sebanyak 100 hingga 150 kantong per hari.
Ia mengemukakan pada saat lebaran biasanya orang, khususnya pendonor rutin masih disibukkan dengan urusan masing-masing, sehingga jarang yang mendonorkan darah, meski sudah waktunya donor.
Saat ini, lanjut Enny, PMI Kota Malang hanya mengandalkan pendonor pengganti atau keluarga pasien yang membutuhkan darah serta pendonor panggil atau orang yang siap mendonorkan darahnya ketika dipanggil atau dibutuhkan.
Pendonor panggil tersebut, kata Enny, jumlahnya juga tidak banyak, yakni hanya sekitar 100 orang. Sementara kebutuhan darah yang harus dipenuhi PMI Kota Malang rata-rata 100 sampai 150 kantong per hari, bahkan kadang-kadang lebih.
Menyinggung program jemput bola di masjid-masjid maupun gereja selama Bulan Ramadhan, Enny mengatakan, memang banyak yang donor, namun jumlahnya tidak sebanding dengan kebutuhan yang harus dipenuhi setiap hari, baik di rumah sakit, puskesmas maupun poliklinik.
"Kami berharap usai Lebaran ini aktivitas donor masyarakat kembali pulih agar pasien yang membutuhkan darah sewaktu-waktu bisa dipenuhi tanpa harus ada pendonor pengganti atau pendonor panggil," kata Enny.(*)