Malang - Anggota DPRD Kota Malang, Jawa Timur, mendesak pemkot agar mempercepat pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) karena biaya untuk penyelesaian pembangunannya sudah dianggarkan dalam APBD 2013. Ketua Komisi D DPRD Kota Malang Fransiska Rahayu Budiwiarti, Rabu mengemukakan anggaran yang diplot untuk penyelesaian pembangunan RSUD tersebut cukup besar, yakni Rp16 miliar untuk penyelesaian pembangunan fisik dan Rp15 miliar untuk kelengkapan fasilitas rawat inap kelas III. "Keberadaan RSUD ini cukup mendesak karena sebagai rumah sakit rujukan bagi warga miskin yang menggunakan kartu jamkesmas, jamkesda dan surat pernyataan miskin (SPM)," katanya. Menurut politisi dari Partai Demokrat tersebut, anggaran untuk melengkapi fasilitas ruang rawat inap kelas III, seperti tempat tidur, peralatan medis serta alat untuk operasi sederhana itu berasal dari dana bagi hasil cukai dan tembakau (DBHCT) 2013. Menanggapi desakan wakil rakyat tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Enny Sekar Rengganingati mengaku, pihaknya memang berkomitmen untuk mempercepat pembangunan RSUD tersebut. Percepatan pembangunan RSUD itu, lanjutnya, sebagai langkah antisipasi menumpuknya pasien yang menggunakan kartu jamkesmas dan jamkesda serta SPM di RSSA Malang dan RST Soepraoen yang selama ini menjadi rujukan dari puskesmas. "Dengan adanya RSUD ini kami berharap pasien dari puskesmas tidak langsung dirujuk ke RSSA maupun RST Soepraoen, tapi ke RSUD dulu. Jika di RSUD tidak mampu menangani pasien bersangkutan, baru dirujuk ke RST Soepraoen atau RSSA Malang," katanya. Enny mengakui, sebenarnya RSUD tersebut dirancang untuk rumah sakit tipe C, namun saat ini dikebut untuk tipe D dulu agar segera bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Pembenahan rumah sakit dan peningkatan status menjadi rumah sakit tipe C, katanya, akan dilakukan sambil jalan dan bertahap. "Untuk rumah sakit tipe D saja dibutuhkan 100 tempat tidur, namun anggaran yang ada hanya cukup untuk 50 tempat tidur," ujarnya. Menyinggung tenaga medis untuk operasional RSUD tersebut, kata Enny, pihaknya sudah mengajukan ke Kementerian Kesehetan, namun masih dalam proses. Sebagai antisipasi, pihaknya akan melakukan efesiensi tenaga medis di puskesmas, sehingga RSUD maupun puskesmas tetap bisa melayani pasien. "Kebutuhan tenaga medis termasuk perawat di RSUD nanti sekitar 150 orang. Mudah-mudahan saja sebelum pembangunan RSUD tuntas dan dioperasionalkan, pengajuan tenaga medis itu sudah turun," ujarnya. Pembangunan RSUD Kota Malang dimulai sejak 2011 dengan anggaran multiyears. Pada tahun 2011 dana yang dianggarkan dari APBD sebesar Rp10 miliar dan 2012 sebesar Rp11 miliar. RSUD tersebut dibangun di atas lahan seluas 5.000 meter persegi yang berlokasi di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang. Lahan itu merupakan aset Pemkot Malang dan rencananya akan dikembangkan lagi hingga seluas 10.000 meter persegi. (*)
DPRD Desak Pemkot Malang Percepat Pembangunan RSUD
Rabu, 27 Februari 2013 7:03 WIB