Telkom Rangkul Pengembang se-Jatim Wujudkan Layanan ICT
Jumat, 22 Februari 2013 20:16 WIB
Surabaya - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk merangkul pengembang perumahan dan properti anggota Real Estat Indonesia Jawa Timur untuk mewujudkan layanan teknologi komunikasi dan informasi (ICT) di seluruh kawasan permukiman.
Penandatanganan nota kesepakatan antara Telkom dengan para pengembang anggota REI Jatim dilakukan saat acara "Property Outlook 2013" di Surabaya, Jumat.
Layanan ICT meliputi ketersediaan akses internet kecepatan tinggi (broadband access) sampai pada konten dan aplikasi pendukung sesuai kebutuhan para pengembang di kawasan perumahan, gedung perkantoran, mal, apartemen, hotel, ruko, dan rumah susun.
Nota kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU yang sudah dilakukan Telkom dengan REI Jatim pada 11 Januari 2013.
REI Jawa Timur menjadi yang pertama digandeng oleh Telkom untuk implementasi kerja sama penyediaan layanan ICT ke seluruh kawasan yang dibangun pengembangnya.
Menurut Executive General Manager Divisi Telkom Timur Iskriono Windiarjanto, perkembangan teknologi informasi yang makin cepat dan ditunjang ketersediaan perangkat serta gaya hidup masyarakat, turut mempercepat terbentuknya "digital life style".
"Untuk mengantisipasi datangnya era digital yang makin cepat, kami harus segera membangun jaringan akses broadband ke semua kawasan permukiman, baik rumah atau gedung secepat mungkin," katanya.
Ia mengatakan penyediaan jaringan akses akan dilakukan bertahap sesuai dengan kesiapan jaringan Telkom, karena kondisi wilayah yang beragam dan ketersediaan jaringan kabel yang tidak sama di semua wilayah.
"Permukiman yang paling siap jaringan aksesnya, dimana jaringan kabel Telkom sudah masuk di kawasan hunian tersebut, kami prioritaskan memberi akses internet broadband dengan modem WiFi di tiap rumah," tambahnya.
Sedangkan untuk wilayah yang sulit terjangkau jaringan "fixed broadband", Telkom melalui anak perusahaannya PT Telkomsel menyiapkan solusinya, misalnya dengan konsep GSM Home.
Dalam era digital saat ini, lanjut Iskriono, fasilitas sebuah kompleks perumahan bukan lagi ditentukan ketersediaan fasilitas umum dan sarana pendukung seperti sekolah, tempat ibadah, dan lainnya, tetapi sudah bergeser pada kebutuhan terhadap kemudahan akses internet kecepatan tinggi.
"Dengan dukungan infrastruktur lengkap seperti ini, bukan tak mungkin akan segera terwujud perumahan dengan konsep 'digital home' dan gedung-gedung yang dibangun dengan konsep 'smart building'," ujarnya. (*)