Madiun - Sebuah jembatan di Desa Padas, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, roboh akibat longsor yang melanda tebing lereng Gunung Wilis, hingga membuat akses antardesa terputus. Jembatan tersebut menghubungkan dua desa, yakni Desa Padas dengan Desa Segulung Kecamatan Dagangan. Jembatan yang dibangun pada tahun 2005 itu berukuran lebar sekitar 3 meter dan panjang 8,30 meter. "Diperkirakan jembatan itu robohnya pada Selasa malam. Sebab, semalaman hujan deras memang mengguyur lereng Gunung Wilis hingga membuat tebing mengalami longsor sepanjang 100 meter dan menggerus jembatan," ujar salah satu warga desa setempat, Mardi, Rabu. Menurut dia, hujan deras turun sejak Selasa (19/2) siang. Hujan deras itu baru reda pada malam hari sekitar pukul 19.00 WIB. Diduga karena tidak kuat menahan gerusan air hujan, maka tebing di lereng Gunung Wilis, tepatnya di petak 15 KPH Lawu DS, BKPH Wilis Utara, RPH Nglengko, mengalami longsor dan materialnya menggerus bangunan fisik jembatan. "Warga baru tahu kalau jembatannya putus pada pagi harinya. Ambrolnya jembatan tersebut membuat akses antara Desa Padas dan Desa Segulung terputus," kata Mardi. Selain memutuskan jembatan, longsor tebing juga mengancam rumah sejumlah warga desa setempat. Sebab, tebing yang longsor tersebut hanya berjarak sekitar 500 meter dari rumah warga. Bahkan, tanah di sekitar tebing yang longsor tersebut ambles dan retak-retak sehingga rawan terjadi longsor susulan jika hujan deras kembali mengguyur kawasan lereng Gunung Wilis. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun dibantu tokoh masyarakat desa setempat telah mengungsikan 53 kepala keluarga (KK) atau sekitar 200 warga Dusun Sempu, Desa Padas. (*) Foto: Siwowidodo/antarajatim.com/13
Jembatan Roboh Akibat Longsor Lereng Gunung Wilis
Rabu, 20 Februari 2013 14:31 WIB