Bojonegoro - Kepala PT Askes (Persero) Cabang Bojonegoro, Jatim, Hari Soebijakto mengatakan klaim Askes yang harus dibayarkan pada 2012 mencapai Rp43 miliar, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp35,17 miliar. "Penyebab meningkatnya klaim Askes, karena kesadaran berobat masyarakat yang masuk program Askes meningkat, juga faktor naiknya harga obat," katanya, Selasa. Ia menjelaskan, klaim Askes tersebut tidak hanya peserta Askes dari pegawai negeri sipil (PNS) dan pensiunan PNS di Bojonegoro, tetapi juga peserta Askes di Tuban dan Lamongan. "Jumlah peserta Askes di tiga kabupaten yang menjadi wilayah kerja kami mencapai 152.251 jiwa," terangnya. Mengenai besarnya klaim, menurut dia, bervariasi mulai dari yang sedikit hingga ada yang mencapai ratusan juta rupiah per peserta. Ia mencontohkan peserta Askes PNS asal Kecamatan Baureno, yang menderita penyakit jantung mengajukan klaim Askes sebesar Rp260 juta, juga pasien Askes di Kecamatan Padangan, mengajukan klaim sebesar Rp230 juta. "Program Askes ini mencakup semua penyakit, tidak hanya penyakit jantung juga kanker, bahkan juga klaim cuci darah," katanya. Ia juga menyatakan pasien Askes sangat diuntungkan dibandingkan dengan pasien yang bukan masuk program Askes yang harus mengeluarkan biaya pengobatan. "Kalau ada pasien di luar program Askes harus cuci darah tiga kali saja sudah berat dari segi pembiayaan," ucapnya. Meski demikian, ia mengakui pasien program Askes masih ada yang harus mengeluarkan biaya karena harus menebus obat sesuai resep dokter rumah sakit di luar obat yang masuk jangkauan program Askes. Namun, menurut dia, rencana diberlakukannya UU No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) akan semakin meningkatkan pelayanan kesehatan peserta Askes. "Sesuai rencana nantinya PT Askes berganti menjadi BPJS, pada 1 Januari 2014," ucapnya. (*)
Askes Bojonegoro Bayar Klaim Rp43 Miliar
Selasa, 12 Februari 2013 20:21 WIB