Harga Sejumlah Bahan Pokok di Bojonegoro Turun
Sabtu, 29 September 2012 12:07 WIB
Bojonegoro - Harga sejumlah bahan pokok di Pasar Besar dan Pasar Banjarjo, di Kecamatan kota, Bojonegoro, Jawa Timur, sejak sepekan terakhir cenderung turun, kecuali harga beras yang masih tetap stabil tinggi.
Seorang pedagang pracangan di Pasar Banjarjo, Desa Banjarjo, Kecamatan Kota, Ny. Endang, Sabtu, mengatakan, sejumlah bahan pokok yang harganya turun di antaranya gula, minyak curah, telur, dan bawang putih, kecuali harga beras yang masih tetap stabil.
"Terjadinya penurunan harga disebabkan sepinya permintaan masyarakat, bukan karena daya beli masyarakat melemah akibat pengaruh musim kemarau," katanya.
Menurut dia, turunnya harga sejumlah bahan pokok itu, mengakibatkan dirinya merugi, sebab harga pembeliannya lebih tinggi dibandingkan dengan harga penjualan.
"Saya membeli gula untuk stok sebanyak 1 ton dengan harga pembelian Rp12.000/kilogram, ternyata sekarang turun hanya tinggal Rp10.200/kilogram," katanya.
Selain itu, tambahnya, harga minyak curah yang semula Rp10.500/liter, turun menjadi Rp9.500/liter, dan harga bawang putih yang semula Rp16.000/kilogram, turun menjadi Rp11.500/kilogram.
"Harga beras tetap stabil, sejak sebulan lalu," jelas seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Ny. Sakip, menegaskan.
Hal senada disampaikan seorang pedagang Pracangan di Pasar Besar di Kecamatan Kota, Ny. Anik Barokah yang juga menyatakan, sejumlah bahan pokok di pasar setempat juga naik.
"Pembelipun sepi, tidak seramai sebulan lalu," ujarnya.
Sementara ini, harga beras kualitas premium di kedua pasar itu, berkisar Rp7.000-Rp7.500/kilogram, harga beras poles produksi Tuban, juga lokal Bojonegoro berkisar Rp8.000-Rp9.000/kilogram dan harga beras jatah warga miskin Rp6.500/kilogram.
"Saya membeli beras jatah warga miskin dengan harga Rp6.400/kilogram," jelas Ny. Sakip.
Baik Ny. Sakip maupun Ny. Endang memperkirakan, harga sejumlah bahan pokok itu, diperkirakan akan naik, ketika menjelang Hari Raya Idul Adha.
"Biasanya penjualan bahan pokok meningkat, harga juga meningkat, ketika banyak masyarakat yang menggelar hajatan," ucap Ny. Endang, menambahkan. (*)