Bojonegoro - Harga beras kualitas premium di Bojonegoro pekan ini cenderung turun sekitar Rp200/kilogram yang disebabkan panen tanaman padi mulai berlangsung di sejumlah daerah irigasi teknis. Seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Sakip (60), Jumat mengatakan, areal tanaman padi panen di daerah irigasi teknis, di antaranya di sejumlah desa di Kecamatan Singahan, Tuban, juga di Kecamatan Dander dan Balen, Bojonegoro, sejak sepekan terakhir. Namun, lanjut dia, para pedagang di lapangan yang sudah melakukan pembelian beras, masih kesulitan menjual berasnya kembali, sebab belum banyak kontraktor Bulog Subdivre III Bojonegoro yang melakukan pembelian beras. "Tapi harga beras yang cenderung turun hanya beras panenan baru. Beras kualitas bagus poles produksi Tuban dan Lamongan masih tetap stabil," kata pedagang beras lainnya Aris, juga di pasar setempat. Di pasar setempat, harga beras kualitas premium yang semula Rp7.400/kilogram, turun menjadi Rp7.200/kilogram, beras jatah warga miskin yang semula Rp6.400/kilogram, turun menjadi Rp6.200/kilogram. Sementara itu, harga beras poles produksi Tuban dan Bojonegoro di tingkat pengecer berkisar Rp8.400-Rp8.600/kilogram. "Di tempat kami tidak ada beras poles yang harganya sampai Rp9.000/kilogram," jelas Aris. Secara terpisah, seorang pedagang pracangan di Pasar Besar Bojonegoro, Mamik, mengatakan, harga beras kualitas premium di tempatnya masih stabil Rp7.500/kilogram, begitu pula harga beras poles tidak berubah tetap sekitar Rp9.000/kilogram.(*)
Harga Beras Di Bojonegoro Cenderung Turun
Jumat, 8 Februari 2013 11:26 WIB