Surabaya (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menetapkan target pengembangan kebun tebu seluas 70.000 hektare (ha) di Jawa Timur sebagai fokus utama program nasional percepatan hilirisasi perkebunan untuk memperkuat produksi gula nasional.
“Target nasional 100.000 hektare, dan 70.000 hektare kita bangun di Jawa Timur karena potensi dan kesiapan lahannya sangat besar,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat rapat koordinasi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa.
Ia mengatakan sekitar 50 persen kebun tebu nasional saat ini berada di Jawa Timur sehingga keberhasilan program di provinsi tersebut akan sangat menentukan capaian swasembada gula nasional.
Jawa Timur dinilai memiliki pengalaman panjang, sumber daya manusia, serta infrastruktur pendukung industri tebu.
“Kalau Jawa Timur berhasil, nasional pasti ikut berhasil. Insya Allah tahun depan kita tidak perlu impor gula putih,” ujar Amran menegaskan.
Menurut dia, kebutuhan awal pengembangan kebun tebu nasional mencapai sekitar 35.000 hektare, sementara cadangan lahan yang telah teridentifikasi di Jawa Timur mencapai sekitar 68.000 hektare.
Pengembangan tersebut akan dilakukan secara bertahap dan terukur.
Pelaksanaan program direncanakan dimulai pada akhir 2025 dan dilanjutkan pada periode Januari hingga Maret 2026 dengan melibatkan lintas sektor, termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Kejaksaan Republik Indonesia (Kejati) , untuk memastikan kepastian hukum dan kelancaran di lapangan.
Pemerintah juga menyiapkan dukungan anggaran nasional sekitar Rp1,6 triliun untuk pengembangan kebun tebu, termasuk bantuan alat dan mesin pertanian.
"Bantuan tersebut berupa 120 hingga 200 unit traktor dengan nilai sekitar Rp100 miliar yang diprioritaskan bagi sentra produksi tebu di Jawa Timur," katanya.
Amran mengatakan optimistis target 70.000 hektare kebun tebu di Jawa Timur dapat tercapai dan menjadi tulang punggung penguatan industri gula nasional secara berkelanjutan.
