Surabaya (ANTARA) - Konferensi Daerah (Konferda) PDI Perjuangan Jawa Timur dan Konferensi Cabang (Konfercab) se-Jawa Timur ditegaskan sebagai momentum konsolidasi internal untuk memperkuat soliditas dan ikatan kebersamaan kader.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur HM Said Abdullah menegaskan bahwa setiap keputusan strategis partai hanya dapat lahir melalui solidaritas, kebersamaan, dan kesatuan sikap seluruh kader.
“Konferda dan konfercab ini bukan momentum perpisahan antar kader, melainkan penguatan ikatan kita sebagai satu keluarga besar PDI Perjuangan,” kata Said Abdullah, dalam pembukaan Konferda dan Konfercab DPC se Jatim di Surabaya, Sabtu.
Ia menekankan bahwa kekuatan PDI Perjuangan berakar kuat pada ideologi Pancasila serta ajaran Bung Karno dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Oleh karena itu, seluruh kader diminta untuk tidak terjebak pada kepentingan personal maupun politik pragmatis jangka pendek yang dapat merugikan nama baik partai.
Said optimistis pelaksanaan Konferda dan Konfercab secara serentak tersebut akan semakin mengokohkan soliditas PDI Perjuangan di Jawa Timur.
Ia meyakini kekuatan partai terbangun melalui proses panjang, ikatan sejarah, serta pengabdian kader yang tulus dan ikhlas kepada partai.
“Kita berproses bukan dari kemarin sore. Kita ditempa oleh sejarah yang panjang, memiliki ikatan kuat, dan menempatkan ukuran tindakan politik pada pengabdian kepada partai,” katanya.
Selain sebagai ajang konsolidasi, Konferda dan Konfercab juga menjadi forum pertanggungjawaban pengurus.
Dalam forum tersebut, pengurus DPD maupun DPC menyampaikan laporan organisasi, program kerja, pengelolaan aset, hingga keuangan partai sebagai bagian dari mekanisme internal yang telah menjadi budaya PDI Perjuangan.
Ia menambahkan, melalui forum tersebut PDI Perjuangan optimistis program-program yang dirumuskan di Jawa Timur mampu menjawab persoalan struktural yang dihadapi masyarakat.
Untuk kepentingan eksternal, Konferda dan Konfercab juga akan merumuskan sikap politik partai sebagai respons atas isu-isu aktual dan strategis yang menyangkut hajat hidup orang banyak serta masa depan rakyat Jawa Timur.
