Polres Bojonegoro Siapkan Pengamanan Natal
Senin, 24 Desember 2012 14:53 WIB
Bojonegoro - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jawa Timur, menyiapkan satu posko pengamanan dan dua posko pelayanan masyarakat, untuk menciptakan rasa aman masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru 2013.
Kabag Ops Polres Bojonegoro Kompol Agus Wahono, Senin, mengatakan posko PAM dan pelayanan masyarakat dalam merayakan Natal dan Tahun Baru 2013 yang dibuka sejak sehari lalu itu, berakhirnya, pada 1 Januari 2013.
"Tujuan dibukanya posko untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru 2013, seperti posko Hari Raya Idul Fitri," katanya mengungkapkan.
Ia menjelaskan di posko itu, ditempatkan delapan personel polres, ditambah dari jajaran Kodim 0813, dinas perhubungan, satpol PP, masing-masing satu personel, sekaligus juga dilengkapi dengan petugas medis.
"Pembukaan posko PAM dan pelayanan masyarakat masih di perkotaan," ucapnya.
Mengenai pengamanan Natal dan Tahun Baru 2013, menurut Kompol Agus Wahono, Tim Gegana Brimob Polda Jatim di Bojonegoro, sudah melakukan penyisiran dengan peralatan detektor di 12 gereja yang ada di wilayah perkotaan, sehari yang lalu.
Menurut dia pemeriksaan dan pengamanan di gereja yang menggelar perayaan Natal dan Tahun Baru 2013 juga akan dilakukan, sebelum acara dimulai.
"Pengamanan 26 gereja yang ada di wilayah kecamatan langsung ditangani jajaran polsek," ucapnya, menegaskan.
Ditanya jumlah personel, ia menyebutkan pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru 2013 ini, dikerahkan 190 personel polres, ditambah dengan puluhan personel jajaran instansi terkait.
"Sejauh ini kondisi keamanan kondusif, tidak ada kejadian yang menonjol," ujarnya.
Secara terpisah Kapolres Bojonegoro AKBP Rachmat Setyadi mengangap di wilayahnya rawan dalam perayaan Natal dan Tahun Baru 2013, semuanya rawan, tidak akan memfokuskan kerawanan hanya ada pada titik-titik tertentu.
"Kita menganggap semua wilayah rawan, sebab kalau hanya menentukan titik tertentu rawan justru bisa kecolongan kalau terjadi sesuatu di tempat lain yang tidak dianggap rawan," paparnya. (*).