Magetan (ANTARA) - Sebanyak tujuh sekolah di Kabupaten Magetan, Jawa Timur berhasil meraih predikat sekolah Adiwiyata Mandiri dan Nasional tahun 2025 dari Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI (KLH/BPLH).
"Penghargaan ini diberikan kepada sekolah yang telah berkomitmen dalam mewujudkan perilaku ramah lingkungan hidup," ujar Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magetan Suwata dalam keterangannya di Magetan, Kamis.
Penghargaan diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di Gedung Sasono Utomo Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
Dari tujuh sekolah tersebut, ada sebanyak dua sekolah mendapatkan predikat Adiwiyata Mandiri, yaitu MIN 3 Magetan dan SMAN 1 Magetan.
Sedangkan lima lainnya merupakan sekolah yang mendapat predikat Adiwiyata Nasional, yakni SDN Unggulan Magetan, SMPN 3 Kawedanan, SMPN 1 Barat, SMPN 1 Plaosan, dan SMPN 1 Poncol.
Adapun, Adiwiyata merupakan hasil kerja sama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). Di antaranya, Dinas Pendidikan, Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, dan lain sebagainya termasuk masyarakat setempat.
Pihaknya berharap kolaborasi baik tersebut bisa terus dipertahankan dan untuk ditingkatkan, sehingga semakin banyak sekolah di Magetan meraih predikat Adiwiyata.
Sementara, dalam sambutan yang diberikan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, diharapkan melalui Program Adiwiyata dapat memperkuat sendi-sendi lingkungan hidup pada siswa didik.
Pihaknya menyoroti kurangnya persentase sekolah yang berkomitmen menjadi sekolah Adiwiyata, dimana dari sekitar 450 ribu sekolah, baik itu SD-SMA maupun madrasah, hanya 3.500 yang menjadi sekolah Adiwiyata.
Selain itu, program Adiwiyata juga untuk memberi dampak terhadap kualitas lingkungan hidup baik di lingkungan sekolah maupun di rumah atau tempat tinggal.
