Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mendampingi empat sekolah yang diajukan dalam penilaian Adiwiyata tahun 2025.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri Imam Muttakin mengemukakan pihaknya ikut mendampingi sekolah yang maju dalam penilaian Adiwiyata 2025.
"Kami lakukan pembinaan ke sekolah yang pernah meraih penghargaan Adiwiyata tingkat nasional dan Adiwiyata tingkat provinsi. Pembinaan tersebut dilaksanakan di sekolah yang telah dipilih," katanya di Kediri, Jumat.
Pembinaan tersebut dilakukan ke sekolah yang pernah meraih penghargaan Adiwiyata Nasional yakni SMPN 5 Kediri dan SDN Betet 3 dan Adiwiyata Provinsi yakni SMP Plus Rahmat dan MTsN 2 Kediri.
"Karena mereka sudah melaksanakan Adiwiyata Nasional sehingga harus naik tingkat ke Adiwiyata Mandiri. Sedangkan yang Adiwiyata Provinsi naik ke Adiwiyata Nasional. Jadi tingkatannya dari kota, provinsi, nasional, dan mandiri," kata dia.
Imam mengungkapkan tentang beberapa materi yang akan dijadikan pedoman bagi sekolah yakni terkait konservasi air, meliputi dokumen administrasi, perencanaan dan pelaksanaan program, kebersihan fungsi drainase, pengelolaan sampah, penghijauan, konservasi air, konservasi energi, dan inovasi sekolah.
Dirinya menyebut, jadwal penilaian dilakukan di Mei 2025, sehingga sekolah bisa melakukan persiapan sebelum penilaian tersebut.
“Untuk jadwalnya nanti penilaian di Bulan Mei, visitasi Bulan September, dan penetapan Bulan Oktober-Desember,” ujar dia.
Imam meminta ke sekolah yang mengikuti penilaian Adiwiyata harus tetap semangat.
Menurutnya, perubahan ini bukan untuk individu tertentu melainkan untuk warga sekolah guna terciptanya sekolah yang bersih dan sehat.
Dirinya juga berharap agar seluruh sekolah di Kota Kediri lebih baik lagi dalam pengelolaan lingkungan.
“Pelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab kita semua,” kata dia.
Sementara itu, Kepala SMPN 5 Kediri Heri Setiawan mengungkap persiapan yang pihaknya lakukan menyongsong penilaian Adiwiyata.
Ia menyebut beberapa di antaranya mempersiapkan dokumen penilaian, melakukan penataan sekolah, serta memperkuat koordinasi dengan stakeholder.
Dirinya mengatakan, semenjak diraihnya penghargaan Adiwiyata Nasional Tahun 2023, menurut warga sekolah, tingkat kenyamanan di sekolah lebih meningkat, terutama dalam kegiatan belajar mengajar.
“Kami tekankan kepada warga sekolah setiap saat untuk membuang sampah pada tempatnya, membedakan sampah kering dan basah, membuat kompos, membuat hasil karya termasuk eco printing, eco brick dan memasukkannya ke dalam pembelajaran maupun dalam kegiatan kurikuler seperti P5,” kata Heri.
Ia menambahkan, di tahun 2025 ini, SMPN 5 Kediri telah membuat inovasi berupa kolam ikan yang sekaligus juga menjadi wadah penghijauan di sekolah.
“Nanti di atasnya ada tanaman yang bisa ditanami dan dipanen untuk anak-anak juga belajar kewirausahaan mulai dari bibit, pupuk, dan memanen sehingga anak tahu prosesnya,” kata Dia.
Ia berharap dengan pendampingan dari pemkot, sekolah yang dipimpinnya berhasil lolos meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri.