Madura Raya (ANTARA) - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II-B Bangkalan, Jawa Timur, melakukan isolasi terhadap 14 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang diketahui positif menderita penyakit Tuberkulosis (TBC).
"Langkah ini kami lakukan sebagai upaya mencegah terjadinya penyebaran penyakit, karena jenis penyakit ini tergolong jenis penyakit menular," kata Penanggung Jawab Klinik Rutan Kelas II-B Bangkalan Merry Yulianti di Bangkalan, Rabu.
Temuan adanya WBP yang positif menderita TBC itu, kata dia, setelah pihaknya melakukan cek kesehatan kepada semua penghuni Rutan Kelas II-B Bangkalan.
Dari sebanyak 377 WBP yang dilakukan cek kesehatan itu, lanjutnya, sebanyak 14 orang ditemukan positif TBC. "Ke 14 warga binaan yang positif TBC itu terdiri atas 13 laki-laki dan seorang perempuan," kata Merry Yulianti.
Karena itu, sambung dia, pihaknya langsung melakukan isolasi kepada para penderita untuk menghindari penularan kepada penghuni rutan lainnya.
Merry menjelaskan TBC merupakan jenis penyakit infeksi menular serius yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Jenis penyakit ini, kata dia, paling sering menyerang paru-paru, namun juga bisa ke organ lain seperti tulang, otak, atau kelenjar getah bening, dan dapat dicegah serta disembuhkan dengan pengobatan yang tepat.
"Selain menjalani isolasi, 14 warga binaan pemasyarakatan itu juga mulai menjalani pengobatan intensif dengan obat-obatan khusus yang dijalani secara teratur hingga beberapa bulan ke depan," kata Merry Yulianti.
Upaya lain, lanjut Merry, dengan melakukan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) yakni dengan memberikan pengobatan kepada WBP lainnya yang berisiko tinggi.
"Berdasarkan hasil cek kesehatan yang kami lakukan, ada sebanyak110 orang, terdiri atas 107 WBP dan tiga orang petugas rutan," kata Merry Yulianti.
Sementara itu menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, jumlah warga Bangkalan yang positif menderita TBC di kabupaten paling barat di Pulau Madura itu sebanyak 1.590 orang hingga Oktober 2025.
