Bojonegoro - Pembangunan Pasar Baureno di Desa Pasinan, Kecamatan Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur, yang ludes terbakar ketika Ramadhan lalu, masih belum ada kesepakatan antara pedagang dan pengelola pasar. Kepala Desa Pasinan, Kecamatan Baureno, Moch Solekan, Selasa, dalam dengar pendapat dengan Komisi B DPRD menjelaskan, masih belum kesepakatan antara para pedagang dengan jajaran desa, selaku pengelola pasar, untuk membangun pasar itu. Namun, lanjutnya, dalam pembahasan yang dilakukan ada tiga opsi untuk menangani pembangunan kembali pasar desa itu. Pertama, pembangunan dilakukan secara swadana atau dilakukan para pedagang sendiri. Kedua, lanjutnya, pembangunan pasar dibangun dengan dana APBD dan ketiga pembangunan pasar dengan melibatkan investor. Diperkirakan, pembangunan pasar desa tersebut, membutuhkan biaya mencapai Rp15 miliar, hanya dengan bangunan pasar satu lantai. Ia mengatakan, besarnya biaya yang dibutuhkan tersebut, tergolong besar, sebab tanah pasar desa setempat cukup luas, mencapai 12.696 meter persegi. "Kalau pedagang, lebih setuju pasar dibangun secara swadana," katanya menjelaskan. Menurut dia, pedagang di pasar setempat yang jumlah mencapai 600 pedagang lebih, sangat membutuhkan tempat penampungan sementara (TPS). Setelah seluruh kios dan toko di pasar setempat yang jumlahnya ratusan ludes terbakar, para pedagang terpaksa berjualan di sebalah barat pasar yang terbakar, di atas trotoar, sebagian lainnya membangun kios secara darurat di dalam pasar. Akibatnya, lanjutnya, karena keberadaan para pedagang tersebut, jalan raya di depan pasar desa setempat, selalu macet dan menimbulkan kesan semrawut. Karena itu, pihak desa mengajukan usulan bantuan dana kepada pemkab, untuk membangun lokasi TPS bagi para pedagang. "Kami tidak bisa membayangkan, bagaimana kondisinya nanti, kalau masuk musim hujan," kata Camat Baureno, Sukirno menambahkan. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD, Ali Machmudi menyatakan, DPRD akan membahas bersama eksekutif, biaya rencana pembangunan pasar Desa Baureno, dengan memasukkan dalam Rencana APBD 2012. Berapa besarnya, Ali mengaku, belum tahu, karena masih akan dibahas dulu, bersama dengan eksekutif. Namun, para pedagang harus mendapatkan gambaran dengan adanya kebijakan tersebut, bukan berarti, para pedagang gratis dalam pembangunan Pasar Baureno. "Kalau memang ada biaya yang dibebankan kepada para pedagang, sifatnya ringan," kata Ali menegaskan.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011