Bojonegoro - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), melakukan inventarisasi alat pemadam kebakaran ringan di semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di jajaran pemkab setempat. "Inventarisasi 'arpar' (alat pemadam ringan) di semua SKPD kami lakukan hingga kecamatan, sebagai usaha mengantisipasi terjadinya kebakaran di lingkungan pemkab," kata Kepala BPBD Bojonegoro, Kasiyanto, Selasa. Ia menjelaskan, inventaris ketersediaan "arpar" di semua SKPD tersebut, sebagai langkah awal diberlakukannya Peraturan Bupati (Perbup) Bojonegoro tentang Arpar. Di dalam perbup itu, semua lingkungan perkantoran negeri, swasta, perusahaan, rumah sakit, juga pertokoan wajib menyediakan arpar. Berdasarkan perkiraan, lanjutnya, sekarang ini hampir semua SKPD belum menyediakan arpar. Termasuk juga hampir sebagian besar perusahaan swasta, pertokoan, pasar tradisional dan modern yang ada di Bojonegoro. Ia mengaku, pernah menjumpai di sebuah toko besar di daerah setempat yang di lokasi tertentu sudah disediakan "hydrant". Namun, setelah dicek ternyata hanya sebatas peralatan hydrant itu saja, tanpa dilengkapi dengan tangki penampung air di bawahnya. "Sebelum kita mewajibkan swasta menyediakan arpar, lingkungan pemkab harus bisa memberi contoh, di semua SKPD harus sudah ada arparnya," katanya, menegaskan. Dengan demikian, menurut dia, sebelum diberlakukannya perbup itu, semua SKPD harus menyediaka arpar sebagaimana yang disyaratkan. "Perbup arpar masih dalam penyusunan di bagian hukum," ucapnya, menambahkan. Kasiyanto mengaku, belum bisa menjelaskan besarnya dana yang dibutuhkan untuk menyediakan arpar di semua SKPD. Hanya disebutkan, arpar besar dengan berat 30 kilogram untuk pengisian ulang harganya mencapai Rp1,8 juta dan berat 6 kilogram Rp350 ribu. "Dalam waktu dua tahun, dipakai atau tidak isi arpar harus diganti," ucapnya. Sementara ini, lanjutnya, sambil menunggu rampungnya penyusunan perbup arpar, mulai dilakukan sosialiasi ketersedian arpar di berbagai lembaga. Dalam sosialisasi itu, ditekankan semua peralatan arpar harus ditempatkan di tempat yang mudah dijangkau. "Dengan demikian, kalau terjadi kebakaran semua orang bisa menjangkau dan memanfaatkan dengan efisien," ujarnya, menjelaskan.
Berita Terkait

DPRD Bojonegoro Tolak Rekomendasi Pembangunan Pasar Nglumber
18 Januari 2012 13:55

Peagang Tolak Lokasi Pasar Nglumber Bojonegoro Dipindah
12 Januari 2012 14:44

Kerugian Terbesar Bencana 2011 di Bojonegoro Kebakaran
6 Januari 2012 12:22

Harga Beras di Bojonegoro Merangkak Naik
25 November 2011 18:44

Pemkab Bojonegoro Belum Tentukan Pembangunan Pasar Pasinan
20 Oktober 2011 20:14

Korban Kebakaran Di Bojonegoro Terima Bantuan
19 Oktober 2011 19:02

Empat Rumah di Bojonegoro Ludes Terbakar
18 Oktober 2011 15:08

Pembangunan Pasar Baureno Bojonegoro Belum Jelas
4 Oktober 2011 14:47