Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah nasional seiring dengan potensi besar yang dimiliki mulai dari sumber daya manusia (SDM) hingga ekosistem pendukungnya.
"Ini sangat sesuai dengan potensi besar yang dimiliki Jawa Timur dalam bidang keuangan syariah. Kami memiliki fondasi yang kuat, mulai dari basis pesantren hingga sektor industri dan pariwisata halal,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono di Surabaya, Jumat.
Adhy menyebutkan Jawa Timur memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah yakni dengan lebih dari 40 juta penduduk Muslim, 7.300 pesantren, dan jutaan santri.
Tak hanya itu, perkembangan ekonomi syariah di Jawa Timur juga dilihat dari kinerja industri syariah yang semakin produktif dengan total pembiayaan keuangan syariah mencapai Rp47 triliun, sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp4,3 triliun.
Menurutnya, potensi itu menjadi bukti bahwa ekonomi syariah di Jawa Timur tumbuh sehat serta berdaya saing terutama di sektor syariah.
"Pergerakan ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan menjadi bukti bahwa ekonomi syariah di Jawa Timur tumbuh sehat serta berdaya saing," ujar Adhy.
Terlebih, Jawa Timur turut meraih Anugerah Adinata Syariah 2025 dalam 10 kategori sehingga semakin menunjukkan bahwa ekosistem keuangan syariah di provinsi ini berjalan dengan baik.
"Kami yakin ekosistem syariah di Jawa Timur sudah terbentuk kuat dan bisa menjadi contoh bagi provinsi lain dalam mengembangkan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan,” katanya.
