Aktivis Antikorupsi Blitar Jadi Korban Penganiayaan
Rabu, 28 November 2012 14:06 WIB
Blitar - Seorang aktivis antikorupsi di Kabupaten Blitar, Sugito (43), menjadi korban penganiayaan sehingga harus mendapat perawatan serius, dan kasusnya kini dalam penanganan polisi.
"Kami masih tangani masalah ini. Korban sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Blitar AKP Wisnu Wardhana di Blitar, Rabu.
Pihaknya mengatakan, Sugito, warga Desa Ringinrejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar mengalami luka cukup parah di bagian wajah, punggung serta dagu.
Korban, kata Wisnu dianiaya oleh dua orang yang tidak dikenal. Pelaku memukul korban menggunakan kayu, sehingga ia mengalami luka yang cukup serius di tubuhnya.
Sugito, lanjut dia, tidak dapat melawan, karena ia diancam. Korban juga lemah dan tidak berdaya pascadipukul tersebut dan langsung dibawa berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo, Kabyupaten Blitar.
Sugito ketika dikonfirmasi mengatakan, saat itu ia sedang ada di dalam rumah dengan sejumlah keluarganya. Tiba-tiba, rumahnya didatangi dua orang yang tidak dikenal. Mereka marah-marah tanpa alasan jelas dan langsung memukulnya menggunakan tangkai senapan serta tangkai cangkul yang terbuat dari kayu.
"Saya tidak tahu ada masalah apa, yang jelas saat mereka datang langsung memukul, bahkan saya sempat pingsan," ucapnya.
Disinggung mereka adalah suruhan orang yang tidak menyukai dirinya, karena ia aktif menyampanyekan penolakan kasus korupsi di Kabupaten Blitar, Sugito mengaku tidak begitu paham.
Saat ini, kondisinya masih lemah. Ia masih harus mendapatkan perawatan demi memulihkan kondisi kesehatannya. Ia pun masih pusing karena luka di kepalanya.
Koordinator rakyat tuntut amanah keadilan (Ratu Adil) Blitar Moh Triyanto mengatakan saat ini ia dengan rekan-rekannya termasuk korban memang sedang gencar menyoroti kasus dugaan korupsi yang banyak melibatkan pejabat. Namun, apakah kejadian yang menimpa rekannya juga terkait dengan masalah itu, atau bukan belum bisa dipastikan.
"Kami menduga pelaku penganiayaan merupakan orang suruhan pihak pejabat yang terlibat korupsi. Kami akan lacak masalah ini," ucap Triyanto. (*)