Pakar: "Anti-Aging" Picu Gaya Hidup Sehat
Rabu, 21 November 2012 19:48 WIB
Surabaya - Pakar kesehatan kulit dari Miracle Aesthetic Clinic Group asal Surabaya, Leni Kumala, meyakini program "anti-aging" yang dijalani sejumlah masyarakat di Indonesia dapat memicu gaya hidup sehat.
"Ketika gaya hidup sehat telah dijalani dengan baik, kami optimistis tiap individu mampu mengelola stres yang dialaminya," katanya di Surabaya, Rabu.
Untuk memperoleh hasil yang optimal terhadap tubuh, jelas dia, masyarakat di Indonesia perlu melengkapi perawatan "anti-aging"-nya dengan melakukan olahraga.
"Idealnya, olahraga untuk menunjang kesehatan kulit dapat dilaksanakan dengan rata-rata waktu selama 30 menit setiap hari," ujarnya.
Hal tersebut dibenarkan oleh "Medical Director Vitalife Wellness Center" Bangkok, Somboon Roongphomchai. Ia menyatakan, seseorang tidak hanya dilihat kekurangannya dari satu sudut saja melainkan secara menyeluruh.
"Untuk memiliki penampilan yang selalu sehat, muda, energik maka masing-masing individu perlu memahami empat pilar besar dalam 'Miracle of Anti Aging' antara lain detoksifikasi, keseimbangan hormon, 'cellular repair', dan nutrisi," katanya.
Ia mencontohkan, pada kecantikan dasar sejumlah masyarakat tidak hanya melihat kondisi fisiknya tetapi lebih detil. Dengan mengaplikasikan ke empat pilar besar dalam kehidupan manusia, pihaknya menjamin terapi "anti-aging" yang berkesinambungan bisa direalisasi.
Mengenai pentingnya terapi "anti aging", tambah dia, karena lambat laun setiap manusia mengalami pertambahan umur sehingga kemampuan tubuhnya kian menurun. Bahkan, kesehatan kulit ikut terganggu seperti menjadi kering, kisut, berkerut, kendor, dan mulai banyak penyakit.
"Oleh karena itu, sekitar 15 tahun lalu di Bangkok telah memakai 'anti-aging' sebagai terapi pencegahan dan meningkatkan derajat kesehatan. Akibatnya, dalam tujuh tahun terakhir berkembang menjadi kebutuhan estetik masyarakat," katanya. (*)