Polisi: 3 Tewas Saat Roket Gaza Hantam Israel
Kamis, 15 November 2012 17:30 WIB
Kiryat Malahi, Israel (ANTARA/AFP/Reuters) - Tiga orang tewas Kamis ketika roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza menghantam kota Israel selatan Kiryat Malahi, kata juru bicara polisi Israel kepada AFP.
"Kami mendapati tiga orang tewas," kata juru bicara Luba Samri kepada AFP, mdan engatakan bahwa empat orang lainnya juga terluka dalam satu "hantaman langsung pada rumah" di kota yang terletak 15 kilometer (sembilan mil) utara Jalur Gaza.
Serangan-serangan itu roket terjadi di tengah operasi besar militer Israel terhadap gerilyawan Gaza yang dimulai pada Rabu dengan pembunuhan salah seorang pemimpin penting Hamas.
Serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak awal operasi telah menewaskan 11 warga Palestina, termasuk Ahmed Jaabari, komandan operasional sayap bersenjata Hamas, dan yang terluka setidaknya 100, kata pejabat medis.
Sementara itu para menteri luar negeri Arab akan bertemu pada Sabtu di markas Liga Arab di Kairo untuk membahas serangan Israel terhadap Gaza, kata Wakil Ketua Liga Arab Ahmed Ben Helli kepada Reuters.
"Liga Arab menyerukan menteri-menteri luar negeri Arab untuk mengadakan pertemuan di Kairo Sabtu ini guna menyelidiki serangan Israel terhadap Jalur Gaza," kata Ben Helli, Rabu. Komentarnya yang juga disiarkan oleh kantor berita Mesir MENA.
Israel melancarkan serangan besar terhadap gerilyawan Palestina di Gaza, Rabu, menewaskan komandan militer Hamas dalam serangan udara dan mengancam invasi ke wilayah kantong yang kelompok pejuang tersebut bersumpah akan "membuka gerbang neraka".
Pejabat senior Liga Arab yang menangani urusan Palestina, Mohammed Sobeih, mendesak para menteri Arab untuk membuat keputusan kuat dari pertemuan mereka mendatang itu.
"Kami (warga Palestina) mendesak negara-negara Arab untuk bersikap jelas dan kuat yang akan menekan dunia untuk memaksa Israel menghentikan serangan-serangannya," kata Sobeih kepada Reuters.
Otoritas Palestina mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil sikap atas serangan Israel di Jalur Gaza itu, yang disebutnya merupakan "tindakan kriminal ilegal".(*)