Lamongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamongan menerima Penghargaan Primaniyarta 2025 dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia atas komitmen dan konsistensi dalam memperluas pasar ekspor produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke mancanegara.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, penghargaan kategori Kepala Daerah Pendukung Ekspor tersebut menjadi bukti nyata penguatan ekonomi daerah melalui peningkatan daya saing pelaku UMKM di pasar global.
“Capaian ini merupakan hasil kerja sama seluruh pihak dalam membina dan memfasilitasi pelaku usaha agar mampu menembus pasar ekspor,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima di Lamongan, Jawa Timur, Kamis.
Ia menjelaskan, berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan, nilai ekspor daerah pada tahun 2022 mencapai Rp107,53 triliun dan pada 2023 Rp96,51 triliun, kemudian di tahun 2024 Rp20,78 triliun.
“Pada tahun 2025 ini, kami juga melepas ekspor perdana ke 10 negara tujuan,” jelasnya.
Komoditas ekspor utama Lamongan yang dikirimkan ke 10 negara itu, lanjutnya, meliputi ikan, udang, kayu olahan, kain tenun, pupuk, pakan ternak, makanan dan minuman olahan, serta perabot rumah tangga.
Produk-produk tersebut dikirim ke Amerika Serikat, Jepang, China, Australia, Inggris, Turki, Jerman, India, dan Hong Kong.
Yuhronur menambahkan, untuk memperkuat itu, pemerintah daerah setempat terus menjalin kerja sama dengan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Gresik serta Export Center Surabaya melalui program klinik ekspor, business matching, dan layanan Inarxport bagi pelaku UMKM.
“Langkah-langkah ini kami lakukan untuk memperluas akses ekspor sekaligus meningkatkan kapasitas produksi pelaku usaha lokal,” tambahnya.
Selain itu, dia berharap penghargaan yang diserahkan langsung oleh Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso pada pembukaan The 40th Trade Expo Indonesia itu juga dapat menjadi motivasi bagi pelaku UMKM untuk terus berinovasi dan menjaga kualitas produk agar semakin kompetitif di pasar global.
