Disbudporapar apresiasi pentas teater anak Bengkel Muda Surabaya

Surabaya (ANTARA) - Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya mengapresiasi teater anak "Hikayat Anak yang Sombong" yang dipentaskan komunitas kesenian Bengkel Muda Surabaya pada 11 - 12 Oktober 2025, di Surabaya, Jawa Timur.

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disbudporapar Kota Surabaya Fauzi Mustaqim Yos dalam keterangan tertulis di Surabaya, Senin, menekankan pentingnya peran teater dalam menjaga nilai-nilai kebudayaan di tengah masyarakat yang kian majemuk.

"Bengkel Muda Surabaya memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nilai kebudayaan di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks. Melalui teater anak, kita bisa menanamkan moral dan etika dalam bentuk yang menyenangkan dan kreatif," katanya.

Yos menyebut Bengkel Muda Surabaya sebagai garda depan dalam melestarikan budaya sekaligus menanamkan moral pada generasi muda.

Pemerintah Kota Surabaya akan terus mendukung para pelaku seni dalam pembinaan anak-anak dan penguatan nilai budaya lokal.

"Kami berharap Bengkel Muda Surabaya terus melahirkan generasi yang tangguh, berkarakter dan bersemangat dalam mengabdi kepada bangsa," ujarnya.

Pentas teater "Hikayat Anak yang Sombong" diangkat dari kisah rakyat asal Jawa Barat, Sangkuriang.

Tokoh utama Sangkuriang digambarkan sebagai anak yang merasa kuat, sakti dan terpesona kecantikan seorang perempuan yang ternyata adalah ibu kandungnya.

Sangkuriang memaksa menikahi ibunya yang sudah tua tapi masih terlihat cantik jelita. Hingga akhirnya permintaan sang ibu Dayang Sumbi gagal dipenuhi saat ayam jantan sudah berkokok di saat perahu besar belum selesai dibuat.

Pentas ini melibatkan lebih dari 20 anak dari berbagai latar belakang, hasil proses latihan selama dua bulan di sanggar Bengkel Muda Surabaya.

Mereka belajar menyanyi, menari, hingga berinteraksi di atas panggung dengan spontanitas khas anak-anak.

Stage Manager teater anak Bengkel Muda Surabaya Ndindy Indiyati mengungkapkan tak ada tekanan untuk sempurna, yang penting adalah kejujuran dalam bermain.

"Untuk itu, apresiasi tertinggi kepada para orang tua yang tak kenal lelah mendukung anak-anak dalam proses latihan hingga dua hari pementasan ini. Terima kasih," katanya.