Pemkab Madiun Gelar Pasar Murah Bahan Pokok
Rabu, 7 November 2012 18:39 WIB
Madiun - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, Rabu, menggelar pasar murah sejumlah komoditas bahan pokok di Desa Lebak Ayu, Kecamatan Sawahan, guna membantu warga miskin daerah sekitar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kepala Seksi Perdagangan, Diskoperindagta Kabupaten Madiun, Agus Sujudi, mengatakan, sejumlah bahan pokok yang dijual dalam pasar murah tersebut di antaranya, beras, gula, minyak goreng, dan mi instan.
"Bahan pokok tersebut dijual dengan harga yang lebih murah dari harga di pasaran. Hal ini karena harga jual yang sudah ditetapkan telah mendapatkan subsidi dari pemerintah daerah," kata dia.
Seperti harga beras dan gula mendapatkan subsidi sebesar Rp2.500 per kilogram. Kemudian, minyak goreng mendapatkan subsidi Rp3.000 per liter, mi instan disubsidi Rp500 per bungkus, dan sabun colek disubsidi Rp1.000 per bungkusnya.
Agus menjelaskan, anggaran yang dibutuhkan untuk menggelar pasar murah tersebut mencapai Rp20 juta yang bersumber dari APBD Kabupaten Madiun, pos anggaran subsidi. Sedangkan pengadaan bahan pokok tersebut berasal dari BUMD dan sejumlah pihak swasta yang telah bekerja sama dengan Pemkab Madiun.
Adapun mekanisme pelaksanaan pasar murah tersebut adalah dengan menggunakan kupon. Sebelumnya, petugas dari kantor desa setempat dan Diskoperindagta Kabupaten Madiun telah membagikan kupon kepada warga sasaran untuk membeli bahan pokok dengan harga murah.
"Pembelian dengan sistem kupon tersebut bertujuan untuk menghindari aksi borong dari warga sasaran. Dalam pasar murah kali ini, Pemkab Madiun menyediakan komoditas beras sebanyak 2 ton, minyak goreng sebanyak 1.500 Liter, dan gula pasir sebanyak 2,5 ton," katanya.
Ia menambahkan, pasar murah kali ini selain untuk membantu warga miskin memenuhi kebutuhan pokoknya, juga bertujuan untuk mencegah kenaikan harga pokok.
Agus menilai, meski sejumlah harga bahan pokok mengalami kenaikan, namun kenaikan tersebut tidak signifikan dan dengan adanya pasar murah diharapkan dapat stabil.
Salah satu warga desa setempat, Anik mengaku merasa senang dengan adanya pasar murah tersebut. Sebab, ia bisa membeli bahan pokok dengan harga murah.
"Lumayan, selisih harganya bisa untuk membeli kebutuhan yang lainnya," kata Anik kepada wartawan. (*)