Banyuwangi (ANTARA) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengemukakan dengan Digitalisasi Bantuan Sosial yang dicanangkan pemerintah pusat, seluruh masyarakat yang layak mendapatkan bansos bisa mengajukan melalui aplikasi Portal Perlinsos (perlindungan sosial).
"(Digitalisasi Bansos) ini sekaligus bisa menyanggah jika memang layak tapi tertolak atas berbagai bantuan yang pemerintah berikan. Tanpa perlu menghadap siapapun, cukup melalui handphone," kata Gus Ipul, sapaannya, saat meninjau uji coba pendaftaran Digitalisasi Bansos di Desa Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.
Uji coba pendaftaran bantuan sosial berbasis digital yang dilaksanakan di Banyuwangi sejak 18 September 2025, lanjutnya, terus dimatangkan, dan dalam pelaksanaannya tak hanya menyasar masyarakat miskin di pedesaan, tapi juga di lereng-lereng gunung dan kawasan perkebunan.
Saifullah menyampaikan jika selama ini pemerintah telah menyalurkan berbagai program bantuan sosial untuk pengentasan kemiskinan, namun seringkali bantuan tersebut tidak tepat sasaran.
"Kami ingin memastikan langsung program bantuan yang diberikan oleh pemerintah ini tepat sasaran dan memiliki dampak positif," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bansos berbasis digital ini tak semata memberikan bantuan, tapi mengintegrasikan keseluruhan data untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan sistem ini, menurutnya, penerima bantuan akan terpantau dari waktu ke waktu untuk meningkatkan taraf kesejahteraan, di antaranya dengan program bantuan pendidikan bagi anaknya ataupun permodalan usaha dan sebagainya.
"Jadi, tidak selamanya menerima bantuan, harus ada peningkatan taraf kesejahteraan," ujar Luhut.
Menurutnya, Digitalisasi Bansos yang merupakan program subtantif dari Presiden Prabowo Subianto untuk mengentaskan kemiskinan. Dengan program yang tepat sasaran dan terintegrasi, lanjut Luhut, kemiskinan bisa diatasi secara optimal.
"Pak Prabowo ingin kemiskinan ini bisa diselesaikan," kata Luhut Binsar Pandjaitan.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan dalam uji coba digitalisasi bansos ini mengerahkan sekitar tiga ribu agen perlinsos untuk melakukan percepatan pendataan.
Pemkab Banyuwangi, katanya, tidak hanya melibatkan pendamping PKH dan TKSK, namun operator desa, kepala dinas, camat, lurah/kepala desa hingga para kader dasa wisma juga dilibatkan membantu masyarakat mendaftar lewat aplikasi Portal Perlinsos.
"Kami berkomitmen untuk menyukseskan piloting Digitalisasi Bansos ini, dan Banyuwangi ingin menjadi saksi sejarah komitmen pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan," katanya.
Untuk mewujudkan bantuan sosial berbasis digital ini, tak hanya Kementerian Sosial, namun dilakukan oleh lintas kementerian dan lembaga tinggi negara.
