Banyuwangi (ANTARA) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyebut Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) menjadi acuan seluruh program lintas kementerian dan lembaga hingga pemerintah daerah.
"Tidak boleh ada intervensi bantuan sosial yang menggunakan data lain kecuali DTSEN. Kalau mau membuat program harus menggunakan DTSEN," kata dia saat kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.
Ia mengajak semua elemen di Banyuwangi bersama-sama memastikan pemutakhiran DTSEN menjadi lebih sempurna sehingga masyarakat miskin bisa merasakan bantuan lebih banyak dari pemerintah.
Ia juga meminta para lurah/kepala desa untuk melakukan pemutakhiran DTSEN guna memastikan warganya masuk dalam desil 1-10.
"Saya ingin bagi-bagi tugas untuk melakukan pemutakhiran, sehingga nanti di kelurahan/desa bisa diketahui by name by address-nya," kata Gus Ipul --sapaan akrab Saifullah Yusuf.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa Banyuwangi menjadi percontohan program Digitalisasi Bansos, yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto, agar penyaluran bantuan lebih cepat, transparan, dan tepat sasaran.
Dia mengatakan sejak 18 September lalu Banyuwangi telah melaksanakan uji coba pendaftaran Digitalisasi Bansos. Jumlah warga Banyuwangi yang telah mendaftar bansos berbasis digital tersebut mencapai 259 ribu orang.
Pendaftaran dilakukan melalui dua mekanisme, yakni aplikasi Perlinsos maupun agen Perlinsos yang terdiri atas Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan tenaga sosial kesejahteraan kecamatan (TKSK).
Pemkab Banyuwangi juga mengerahkan kader dasa wisma, lurah/kades serta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD).
"Saya senang Banyuwangi melibatkan ASN-nya untuk membantu pendataan digitalisasi bansos, kolaborasi seperti ini sangat diperlukan agar program ini bisa sukses,' kata Mensos Saifullah.
