Madiun (ANTARA) - Pelaku UMKM asal Ponorogo, Jawa Timur lewat brand Tibra Digital yang bergerak di bidang undangan pernikahan digital menghadirkan solusi layanan menyeluruh atau one stop wedding yang ramah lingkungan dan digandrungi oleh kaum Gen Z serta Milenial.
Founder Tibra Digital Arvian Anggit dalam keterangannya di Madiun, Selasa mengatakan bahwa masyarakat, khususnya Gen Z dan Milenial, mulai terbiasa dengan pernikahan berkonsep minimalis, dekorasi elegan tanpa berlebihan, acara intim dengan tamu terdekat, hingga undangan cetak perlahan digantikan oleh undangan digital.
"Transformasi tersebut tidak hanya mempermudah penyebaran informasi, tetapi juga menghadirkan pengalaman yang lebih personal sesuai dengan karakter pasangan serta efisiensi biaya," ujar Arvian.
Lebih jauh, menurutnya digitalisasi undangan ternyata memberikan dampak positif bagi bumi. Berdasarkan kajian lembaga lingkungan internasional seperti Environmental Paper Network dan Carbon Trust, satu undangan fisik rata-rata menghasilkan 140 gram emisi karbon dioksida ekuivalen (CO2e) dari proses produksi hingga distribusi.
"Dengan demikian, beralihnya ke undangan digital, setiap pasangan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon secara signifikan," katanya.
Ia menjelaskan dalam empat tahun terakhir, Tibra Digital telah menghasilkan 40 ribu undangan digital. Tidak hanya untuk pelanggan di Indonesia tetapi juga hingga mancanegara di antaranya Perancis, Inggris, Belgia, Rusia, Italia, Amerika Serikat, Qatar, Arab Saudi, Turki, Australia, India, Uni Emirat Arab, Singapura, Kamboja, Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam.
"Dengan puluhan ribu undangan digital yang kami buat, dapat dibayangkan kira-kira berapa banyak emisi karbon yang berhasil ditekan melalui pilihan kecil ini," kata dia.
Sejak berdiri pada tahun 2020, Tibra Digital berkomitmen menghadirkan solusi pernikahan yang menyeluruh (one stop wedding service) sekaligus ramah lingkungan. Selain undangan digital, Tibra juga mengembangkan inovasi seperti buku tamu digital dengan sistem QR Code Check-in yang memudahkan sinkronisasi daftar hadir tanpa perlu kertas.
Ke depan, Tibra Digital berharap digitalisasi pernikahan dapat merambah lebih luas, tidak hanya di kota besar, tetapi juga ke wilayah sub-urban.
"Perubahan sederhana ini diyakini mampu memberikan dampak besar bagi bumi sebuah langkah kecil menuju masa depan pernikahan yang lebih berkelanjutan," katanya.
