Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Guangzhou melalui Kantor Urusan Luar Negeri menunjukkan visi yang baik untuk memainkan peran strategis dalam mendukung percepatan pembangunan berkelanjutan di berbagai daerah Indonesia.
Langkah ini menandai evolusi signifikan dari hubungan bilateral yang selama ini fokus pada pertukaran budaya menuju kolaborasi pembangunan yang lebih substansial.
Dalam pertemuan resmi dengan Delegasi Indonesia asal Provinsi Jawa Timur yang melaksanakan kunjungan kerja ke Tiongkok pada 22-26 September 2025, pihak Guangzhou menegaskan kesiapannya untuk mengoptimalkan peran sebagai mitra strategis pembangunan.
Wakil Kepala Kantor Urusan Luar Negeri Kota Guangzhou Tu Hongzhe menyampaikan bahwa momentum ini tepat untuk mentransformasi pola kerja sama yang telah terjalin dengan kota mitra seperti Surabaya.
Evaluasi terhadap hubungan bilateral selama ini menunjukkan bahwa kerja sama antara Guangzhou dan Surabaya telah berjalan dalam jangka waktu yang cukup panjang namun perlu ditingkatkan.
Kerja sama yang telah berjalan pada bidang pendidikan, budaya, kesehatan, perdagangan dan pariwisata itu dinilai belum mengoptimalkan potensi besar yang dimiliki kedua kota untuk saling mendukung dalam aspek pembangunan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.
Transformasi pendekatan kerja sama itu diarahkan untuk mencakup tiga pilar utama pembangunan yang strategis yaitu peningkatan infrastruktur, pengembangan teknologi, dan penguatan kapasitas sumber daya manusia.
Ketiga pilar ini dipilih berdasarkan kebutuhan mendesak Indonesia dalam mempercepat pembangunan daerah serta keunggulan komparatif yang dimiliki Guangzhou sebagai pusat ekonomi dan teknologi di Tiongkok Selatan.
Guangzhou sebagai salah satu kota metropolitan terpenting di Tiongkok memiliki ekosistem bisnis yang sangat kuat dengan kehadiran berbagai perusahaan berkelas global.
Konsentrasi perusahaan-perusahaan ini mencakup sektor teknologi mutakhir, konstruksi infrastruktur, dan manufaktur canggih dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan daerah di Indonesia melalui transfer teknologi dan investasi langsung.
Keahlian dan kapasitas yang terakumulasi di Guangzhou selama puluhan tahun dapat menjadi aset berharga untuk mendukung program-program pembangunan di Surabaya dan daerah-daerah lain di Indonesia.
Pendekatan ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga memberikan dampak multiplier effect yang positif bagi pembangunan berkelanjutan di kedua negara.
Guangzhou sebagai destinasi kerja sama strategis menawarkan pesona yang memadukan modernitas dengan nilai-nilai historis yang mendalam.
Kota metropolitan ini menampilkan Museum Provinsi Guangdong yang memamerkan lebih dari 170.000 koleksi artefak bersejarah dengan teknologi augmented reality dan virtual reality yang memukau pengunjung.
Masjid Huaisheng yang berusia 1.400 tahun menjadi saksi bisu harmonisasi peradaban Islam dengan budaya Tiongkok sejak abad ke-7 Masehi di tengah gedung pencakar langit modern.
Daya tarik Guangzhou sebagai kota mitra yang ideal terletak pada kombinasi unik antara preservasi warisan budaya dan inovasi teknologi terdepan.
Pusat inovasi dan kawasan industri canggih di kota ini menampilkan ekosistem teknologi yang matang dengan perusahaan-perusahaan global terkemuka.
Arsitektur tradisional Hakka dan pagoda kuno yang terintegrasi dengan infrastruktur modern mencerminkan kemampuan kota ini dalam menjaga keseimbangan antara pelestarian budaya dan kemajuan pembangunan.
Salah satu Delegasi Indonesia Muhammad Farhan Masrur menyambut positif inisiatif ini dengan mengapresiasi keramahan dan keterbukaan yang ditunjukkan pihak Guangzhou.
Delegasi Indonesia menilai Guangzhou sebagai model kota maju yang dapat menjadi inspirasi bagi pembangunan kota-kota di Indonesia, khususnya di Provinsi Jawa Timur yang memiliki potensi ekonomi dan geografis yang strategis.
Visi pembangunan yang disampaikan delegasi Indonesia mencakup fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pengembangan sarana prasarana sebagai fondasi percepatan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
Sinergi antara kebutuhan ini dengan kapasitas yang dimiliki Guangzhou menciptakan peluang kolaborasi yang sangat strategis dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Komposisi Delegasi Indonesia yang terdiri dari berbagai ahli dan profesional mencerminkan pendekatan komprehensif dalam menindaklanjuti potensi kerja sama bilateral yang strategis.
Novi Basuki hadir sebagai peneliti dan penulis yang aktif mengisi rubrik di Harian Disway dengan fokus penelitian pada sejarah dan perkembangan hubungan budaya Indonesia-Tiongkok.
Saifus Somad berperan sebagai praktisi pendidikan khusus bahasa Mandarin sekaligus pegiat media sosial yang mengedukasi tentang bahasa dan budaya Tiongkok.
Muhammad Farhan Masrur wakil dari kalangan akademisi dari Universitas Negeri Surabaya dengan keahlian yang relevan untuk pengembangan kerja sama pendidikan tinggi.
Kesamaan unik tiga anggota delegasi ini terletak pada pengalaman pendidikan sarjana yang sama-sama ditempuh di Tiongkok, memberikan perspektif mendalam tentang sistem pendidikan dan budaya negara tersebut.
Sementara, Rachmat Hidayat yang hadir mewakili Kantor Berita Antara Biro Jawa Timur untuk mendokumentasikan dan menyebarluaskan hasil kunjungan kepada masyarakat Indonesia.
Pendekatan fasilitasi yang ditawarkan Guangzhou membuka ruang bagi pemerintah daerah Indonesia untuk secara aktif menyampaikan kebutuhan spesifik dan rencana pembangunan daerah masing-masing.
Model pendekatan ini memungkinkan terciptanya program kerja sama yang disesuaikan dengan karakteristik dan prioritas pembangunan setiap daerah di Indonesia.
Undangan untuk mengunjungi pusat inovasi, kawasan industri, dan perusahaan-perusahaan di Guangzhou menunjukkan keseriusan pihak Tiongkok dalam membangun kerja sama yang konkret dan implementatif.
Kunjungan langsung ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang potensi teknologi dan best practices yang dapat diadaptasi untuk pembangunan daerah di Indonesia.
Inisiatif ini tidak hanya terbatas pada Provinsi Jawa Timur tetapi terbuka bagi seluruh kepala daerah di Indonesia yang memiliki komitmen untuk mempercepat pembangunan daerahnya.
Pendekatan inklusif ini menunjukkan visi jangka panjang untuk membangun ekosistem kerja sama yang berkelanjutan antara Guangzhou dan berbagai daerah di Indonesia.
Keberhasilan implementasi kerja sama ini diharapkan dapat menjadi katalis bagi transformasi pola pembangunan daerah di Indonesia dengan mengoptimalkan transfer teknologi, investasi, dan capacity building.
Dampak positif kerja sama ini akan memberikan kontribusi signifikan tidak hanya bagi kemajuan kedua negara tetapi juga bagi stabilitas dan kemakmuran ekonomi regional Asia-Pasifik secara menyeluruh.
Dari Guangzhou untuk pembangunan Indonesia
Oleh Rachmat Hidayat Senin, 29 September 2025 11:15 WIB
Perwakilan Delegasi Indonesia untuk Tiongkok Rachmat Hidayat (Kiri) yang juga Kepala Biro LKBN ANTARA Biro Jawa Timur, menerima cinderamata dari Wakil Kepala Kantor Urusan Luar Negeri Kota Guangzhou Tu Hongzhe, di Kota Guangzhou, pada Selasa (23/9/2025). (ANTARA/HO-Saifus Somad)
