Waduk Bojonegoro dan Lamongan Mulai Terisi Air

Bojonegoro - Waduk Pacal di Bojonegoro dan Waduk Prijetan di Lamongan, Jawa Timur, mulai terisi air akibat hujan yang turun di daerah setempat dalam dua pekan terakhir. Operator Waduk Pacal Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Djasmani, Kamis, mengatakan bertambahnya volume air Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, karena di daerah tangkapan air sudah hujan empat kali. Hujan yang terjadi itu, lanjutnya, belum deras, masih dengan intensitas yang rendah, masing-masing 11 mm, 27 mm, 42 mm dan 25 mm, tapi sudah bisa menambah debit air di waduk setempat sekitar 1 juta meter kubik. "Hujan terakhir terjadi dua hari yang lalu," katanya, menjelaskan. Ia menyebutkan ketinggian air pada papan duga yang semula 100 meter dengan volume air sekitar 800 meter kubik, naik menjadi 104,39 meter, per 1 November. Menurut dia mengeringnya waduk yang dibangun Belanda itu tidak mengakibatkan bangunan bendung mengalami kerusakan selama kemarau ini. "Tidak ada bangunan bendung yang rusak, misalnya retak-retak karena mengalami kekeringan," katanya, menegaskan. Sementara itu Operator Waduk Prijetan Lamongan Imam Munawar menjelaskan Waduk Prijetan di Desa Melati, Kecamatan Kedungpring, Lamongan, masih belum ada tambahan air, namun di daerah setempat sudah terjadi hujan dua kali. "Hujan dua kali hanya sebatas membasahi waduk, tidak menambah volume air," katanya, menjelaskan. Di waduk setempat, lanjutnya, ketinggian air pada papan duga hanya mencapai 37,37 meter dengan volume air yang tersisa sekitar 50 ribu meter kubik. "Kemampuan maksimal daya tampung waduk 9,750 juta meter kubik dengan luas baku sawah seluas 4.523 hektare," jelasnya. Ia menjelaskan sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, musim hujan di Lamongan dan sekitarnya, akan berlangsung awal November. "Melihat prakiraan BMKG itu waduk akan mulai terisi air lagi awal November ini," ucapnya, menambahkan. (*)