Lamongan (ANTARA) - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lamongan mengkampanyekan Aksara Pegon kepada generasi muda untuk memperkuat tradisi literasi pesantren dalam rangkaian peringatan Satu Abad NU di Pondok Pesantren Matholi’ul Anwar Karanggeneng.
Sekretaris Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) PCNU Lamongan Bustanul Habibi mengatakan kampanye Pegon menjadi bagian penting menjaga tradisi literasi pesantren sekaligus mengenalkan warisan ulama Nusantara kepada generasi sekarang.
“Aksara Pegon bukan sekadar simbol, tetapi warisan literasi pesantren yang harus dijaga dan diwariskan agar generasi muda tidak tercerabut dari akar budayanya,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Lamongan, Jawa Timur, Senin.
Ia menjelaskan, kampanye tersebut diwujudkan melalui penggunaan Aksara Pegon pada publikasi, latar panggung, hingga sertifikat kegiatan.
Upaya itu, kata dia, sekaligus menghidupkan kembali tradisi literasi Islam Nusantara di pesantren maupun masyarakat luas.
Ia menambahkan kampanye Pegon perlu menyesuaikan dengan perkembangan zaman agar mudah dipelajari generasi digital.
“Kami ingin Pegon hadir juga di ruang digital, sehingga bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya menegaskan.
Melalui peringatan Satu Abad NU, PCNU Lamongan ingin meneguhkan Aksara Pegon sebagai simbol perjuangan, identitas, dan kekuatan peradaban umat.
Rangkaian kegiatan meliputi pameran Komite Hijaz dan artefak sejarah, pertunjukan seni budaya, serta seminar kebudayaan dan pendidikan yang menghadirkan Ketua Umum Lesbumi PBNU.
Dalam seminar itu, narasumber menekankan pentingnya pendidikan berbasis budaya dan spiritual sebagai fondasi pembentukan karakter bangsa.
